BANJARBARU, metro7.co.id – Viral di media sosial dan memicu kemarahan publik untuk mendesak agar Muhammadun sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel segera dicopot dari jabatannya.

Dikarenakan Kadisdik tersebut sudah dianggap mencoreng nilai-nilai pendidikan dan demokrasi di Kalimantan Selatan.

Aksi tindakan Kadisdik Kalsel, Muhammadun yang dianggap tidak pantas sebagai seorang pejabat publik ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, yang mendesak Gubernur Kalsel untuk segera bertindak tegas.

Ketua Gerakan Jalan Lurus, Anang Rosyadi, dan Ketua KPK-APP, Aliansyah menyerukan agar Kadisdik, Muhammadun dicopot dari jabatannya karena dianggap mempermalukan pemerintahan dan menghambat perkembangan pendidikan di Kalsel.

Hal tersebut disampaikannya pada acara, “Remuk Aktivis Banua: Save Aktivitis dan Selamatkan Pendidikan Banua”, di Hotel Rodhita Banjarbaru, Kamis (19/9).

Aliansyah yang menjadi korban ancaman, bersama para aktivis lainnya menuntut agar Gubernur segera mencopot Kadisdik Kalsel, Muhammadun.

Dan mereka juga meminta agar kepolisian menyelidiki dugaan ancaman pembunuhan yang dilaporkan oleh pihak-pihak yang merasa terancam.

“Kami meminta Gubernur Kalsel untuk segera mencopot Muhammadun karena tindakannya yang mencoreng nama baik pendidikan dan pemerintah,” ujar Aliansyah.

Selain itu juga mereka mendesak aparat penegak hukum untuk menindak segala bentuk intimidasi dan premanisme yang membatasi kebebasan berpendapat masyarakat.

Dukungan terhadap Aliansyah terus mengalir setelah rekaman ancaman Kadisdikb tersebut pun menjadi viral yang telah ditonton oleh jutaan orang, menunjukkan kuatnya solidaritas dari berbagai pihak terhadap perjuangan Aliansyah dan komunitas aktivis di Banua tersebut.

“Saya tidak menyangka akan mendapat dukungan sebesar ini. Awalnya saya kira ini hanya masalah pribadi, tapi ternyata banyak yang memberikan simpati,” ungkap Aliansyah dengan haru.

Badrul Ain dan Anang Rosyadi juga mendesak agar Gubernur segera bertindak dalam satu minggu, dengan ancaman akan melanjutkan aksi yang lebih besar jika tidak ada tindakan tegas

Ketua Dewan Adat Dayak Kalsel, Abdul Kadir juga meminta aparat kepolisian segera menindaklanjuti laporan ancaman pembunuhan dan penguntitan yang dialami Aliansyah.

Jika tidak ada tindakan, maka para aktivis siap untuk melanjutkan perjuangan mereka demi keadilan.

“Kami inginkan pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas ancaman Kadisdik. Jika memang terbukti ada unsur pidana, kami berharap pelaku harus dijatuhi hukuman yang setimpal, Dan kini, publik pun menunggu tindakan tegas dari Gubernur untuk secepatnya memproses tindakan Kadisdik Kalsel tersebut,” tegas Abdul Kadir.