BATULICIN, metro7.co.id — Untuk meningkatkan wawasan dalam hal pengembangan Radio Swara Bersujud (RSB) Tanah Bumbu supaya lebih maju lagi, sejumlah Kepala Unit radio milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu itu, melakukan studi tiru ke Bali.

Menurut Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSB Tanah Bumbu Al Husain Mardani, SE., M.A, Selasa (15/10/2024), di Bali rombongan, akan melaksanakan kunjungan ke Radio Publik Kota Denpasar (RPKD) 92.6 FM yang berlokasi di Gedung Dharma Negara Alaya, Jl. Mulawarman No 1 , Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar, Kota Denpasar, Bali.

Adapun kunjungan tersebut untuk meninjau inovasi ‘RADITYA’ (Radio Inklusi Menuju Kota Denpasar Maju dan Jaya).

Inovasi tersebut berhasil menjadi salah satu Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023.

Salah satu inovasi yang menarik dan diapresiasi Pemerintah Kota Denpasar adalah RADITYA.

Seperti diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berhasil meraih penghargaan terbaik 1 pada kategori Radio Host. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari salah satu program unggulannya yaitu Radio Inklusi Menuju Denpasar Maju dan Jaya.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ganjar Pranowo selaku Ketua Umum Persatuan Radio Televisi Publik Daerah Seluruh Indonesia (Indonesia Persada ID).

Kru RSB, menurut Al Husain Mardani, berangkat ke Bali, tanggal 16 Oktober 2024.

“Saya ingin wawasan kawan-kawan semakin luas untuk mengembangkan RSB ke depannya lagi,” demikian Al Husain Mardani yang juga Kadiskominfo Tanah Bumbu itu.

Peninjauan ke RPKD tersebut dipimpin Sekretaris RSB Yudistira Aryadi.

Yudistira Aryadi menambahkan, selama RSB dipimpin Sukriansyah, S.Sos., M.A, staf dan kepala unit sudah melakukan studi tiru di Abdi Persada FM, milik Pemprov Kalimantan Selatan, RRI Banjarmasin, beberapa radio swasta yang ada di daerah ini dan ada ikut pelatihan teknik menulis berita di Kantor Berita Antara Kalimantan Selatan.

“Di RRI Banjarmasin, misalnya, kami tidak hanya melakukan studi tiru, tapi juga menyertakan staf kami pelatihan di radio milik pemerintah itu,” ungkap Yudistira Aryadi.