TANJUNG, Metro7.co.id – Bupati dan Wakil Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani – H Mawardi (Anwar) menggelar syukuran memperingati 3 Tahun kepemimpinan, dilaksanakan Sabtu (19/3/2022) di Aula Pendopo Bersinar Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan, pada kesempatan ini ada dua syukuran yang dilaksanakan, yaitu syukuran masa jabatan dan keberhasilan membuat Tabalong tidak terjangkit politik transaksional, sebelumnya juga dilaksanakan shalat hajat bersama.

“Kita dalam dua dekade ini berhasil membuat Tabalong tidak kejangkitan politik transaksional,” ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada 9 partai pengusung, para koorcam, koordes dan relawan yang telah berjuang bersama-sama mensukseskan kemenangan pasangan Anwar 3 tahun lalu pada pilkada 2019.

Bupati Anang menegaskan bahwa, ia sudah berusaha membalik agar Tabalong tidak lagi dianggap sebagai Kabupaten terbelakang di Kalimantan Selatan.

“Sekarang sudah mulai terdepan, oleh sebab itu kami ucapkan terima kasih kepada ketua partai yang hadir, para koorcam, koordes, dan relawan,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Tabalong, H Mawardi mengucapkan rasa syukur karena dapat mendampingi sebagai Wakil Bupati Tabalong.

Diakuinya ini adalah pengalaman luar biasa yang didapatkan, karena back groundnya bukan orang politik. “Saya sebagai seorang birokrat yang 35 tahun 4 bulan mengabdi sebagai PNS, dan 3 tahun menjadi anggota DPRD, jadi saya masih tidak merasa sebagai seorang politikus,” katanya.

Walaupun ia saat ini menduduki jabatan sebagai pimpinan partai politik, “akan tetapi kiprah saya lebih lama di PNS,” katanya.

Sesuai dengan keinginan Anwar pada pemilu lalu, mereka ingin menjadikan Kabupaten Tabalong menjadi Kabupaten terdepan, sehingga tentu berharap segala yang menjadi keinginan bersama dapat mereka wujudkan sampai tahun 2024.

“Sampai saat ini kami masih bersama-sama untuk membangun masyarakat Tabalong yang lebih agamis sejahtera dan mandiri,” katanya lagi.

Meski demikian, H Mawardi mengakui sebagai seorang manusia yang tentunya mempunyai serba kekurangan, tidak cukup hanya dengan pengalaman sebagai birokrat yang 35 tahun lebih, maupun pernah jadi anggota DPRD untuk menjadi wakil bupati apalagi menjadi bupati. ***