TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani melepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Muhammad Nafis Tabalong Tahun 2023/2024, Kamis (3/8), di halaman Pendopo Bersinar Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.

Pelepasan KKN kali ini untuk angkatan ke III sejak berdirinya STIT Syekh Muhammad Nafis di Kabupaten Tabalong.

Sebanyak 69 mahasiswa mahasiswi yang dilepas untuk melaksanakan program KKN di Kecamatan Banua Lawas dan disebar di 8 desa selama dua bulan ke depan.

Wakil Ketua Bidang Akademis STIT Tabalong, Wahyu Wibowo melaporkan, kegiatan KKN pada kesempatan hari ini mengambil tema, ‘Kerja Nyata Mahasiswa Dalam Pemberdayaan Desa’.

“Ini tentu sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh beberapa materi -materi yang ada di Kampus STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong dan diikuti oleh 69 mahasiswa dan mahasiswi di lokasi Kecamatan Banua Lawas dan tersebar di 8 desa,” katanya.

Wahyu berharap kepada para mahasiswa mahasiswi agar bisa menjadi duta kampus, karena menurutnya masyarakat Kecamatan Banua Lawas sebagai lokasi KKN masyarakat disana memiliki latar belakang yang sangat agamis, dan populasinya banyak mengambil study yang seperti diketahui bersama.

“Sebab, faktor jarak mereka yang cukup dekat ke STAI Rakha Amuntai diharapkan mahasiswa mahasiswi sebagai duta yang bisa mengajak putra-putri banua kita supaya bisa bersekolah ke STIT Syekh Muhammad Nafis, insya allah tidak kalah jauh beda dengan STAI Rakha dengan dibuktikan perhatian Pemerintah Daerah yang sangat luar biasa ini,” jelasnya.

Sementara, Bupati Tabalong dalam sambutanya mengatakan, Kecamatan Banua Lawas adalah Kecamatan salah satu dari 12 Kecamatan di Kabupaten Tabalong yang jumlah penduduk miskinnya paling terbanyak.

Penyebab banyaknya jumlah penduduk miskin, karena pada saat musim hujan lahan-lahan sawah warga disana sering kebanjiran mengakibatkan terendamnya padi yang berdampak gagal tanam atau gagal panen, padahal ini merupakan usaha pokok mereka.

“Untuk itu dalam menjalankan KKN supaya mahasiswa mahasiswi dapat memberikan masukan supaya warga masyarakat tidak semata mata hanya melakuni usaha bertani namun juga berusaha yang lainnya seperti berternak sebagai diversifikasi usaha termasuk membuat produk olahan lokal,” harapnya.