PARINGIN – Antrian di SPBU di Balangan kian padat, deretan antrian yang mengular memadati jalur lalu lintas antar provinsi di jalan A Yani. Antrian mobil dan kendaraan roda dua memenuhi halaman SPBU sejak beberapa hari lalu, dan hingga kini antrian semakin bertambah bahkan sejak pukul 8.00 wita sampai 5.00 wita (selama persediaan BBM masih ada).
Antrian panjang tersebut di duga karena adanya keputusan  kenaikan harga BBM yang tidak lagi di subsidi negara serta adanya pengurangan jumlah kuota BBM bersubsidi.
Salah satu pedagang eceran, Sultani  mengatakan, kenaikan harga eceran di Balangan baru beberapa minggu ini terjadi, semula Rp 7500 sekarang Rp 9500 sampai RP 10.000 per liter.
”Kenaikan harga eceran tergantung para pemasok atau para pelangsir yang menjual ke kami, apalagi antrian yang panjang, membuat mereka menaikan harga jual ke pengecer, saat ini kami telah membeli dengan harga Rp 8500 per liter, dan dijual Rp 9500 per liter,” katanya.
Saat ini harga bahan bakar minyak di eceran seharga Rp 9500 per liter untuk premium, dan solar yang cukup jauh tinggi harganya, bahkan solar dibeli dengan harga Rp 7500 per liter, dan di jual Rp 10000 – 11 ribu per liternya.
Antrian di dua SPBU Kabupaten Balangan memadati jalur lalu lintas di jalan A Yani Desa Minduin dan di jalan A Yani di Desa Haur Batu.
Andre salah satu petugas pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum menerangkan, premium hanya bisa bertahan hingga pukul 12.00 Wita, padahal biasanya tersedia hingga malam hari.
”Sejak dibuka pukul 07.30 Wita, antrian mobil sudah mencapai tiga kilometer, sedangkan antrian kendaraan roda dua sudah memenuhi halaman stasiun pengisian bahan bakar umum setiap harinya,” ungkapnya.
Andre mengungkapkan, untuk bahan bakar premium, Balangan hanya dapat jatah 64 tangki pengiriman dalam sebulan, sedangkan bahan bakar solar cuma sekitar 12 kali pengiriman dalam sebulan untuk masing-masing SPBU.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Balangan Musa Abdulah menyoroti fenomena antrian panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tersebut.
Musa mengatakan, belum mengetahui penyebab pasti antrian panjang tersebut, namun ada issue yang mengatakan, kuota premium bersubsidi dibatasi, padahal Balangan cuma memiliki dua stasisun pengisian bahan bakar umum.
”Kita dengar dari petugas stasiun pengisian bahan bakar umum, bahwa kuota yang biasanya mencapai 30 ribu liter per hari, kini hanya sekitar 20 ribu liter perhari, sedangkan solar 10 ribu liter per dua hari” bebernya.
Masyarakat, kata Musa, menghawatirkan gejolak kenaikan bahan bakar minyak yang santer diberitakan sudah mengalami kenaikan pada bulan ini, sehingga, kekhawatiran itu membuat masyarakat tidak ingin melewatkan bahan bakar yang masih bersubsidi.
Kabag Humas Kepolisian Resort Balangan Aipda B Pektrus menerangkan, antrian di stasiun pengisian bahan bakar umum dipenuhi para pelangsir baik roda empat maupun roda dua yang akan membagikan kepada para penjual eceran.
”Kita siapkan personil Kepolisian Resort Balangan guna mengantisipasi antrian yang memadati jalan raya lintas provinsi ini, setidaknya pengamanan jalur lalu lintas, agar tertib dan lancar,” ungkapnya.
Menyikapi antrian yang melakukan pengisian berulang-ulang, Ia menegaskan, akan memerintahkan para personil untuk memberikan teguran dan mengeluarkannya dari antrian tersebut karena sudah melakukan pengisian bahan bakar sebelumnya.
”Jika yang bersangkutan melakukan pengisian berulang-ulang, secara otomatis akan kita suruh keluar dari antrian, untuk memberikan kesempatan bagi kendaraan lain mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum,” ujarnya.
Pektrus menghimbau, agar masyarakat tidak melakukan penimbunan bahan bakar minyak, baik itu premium maupun solar, karena akan ada sanksi tegas seperti yang sudah pernah terjadi, yaitu penangkapan beserta penyitaan barang bukti berupa kendaraan, bahan bakar, dan alat-alat lainnya yang berhubungan.
Ada anggota dari kesatuan Shabara Kepolisian Resort Balangan yang berjumlah 9 orang setiap harinya, yang dikhususkan untuk pengamanan jalur lalu lintas dan kelancaran antrian kendaraan, ujar Pektrus. (Metro7/Sri)