Aruh Sastra Kalsel XVIII di Tabalong Digelar Secara Virtual dan Patuhi Prokes
TANJUNG, metro7.co.id – Sekalipun saat ini situasi masih dalam suasana Pandemi Covid-19, pelaksanaan kegiatan aruh sastra Kalimantan Selatan ke XVII di Kabupaten Tabalong tetap dilaksanakan dengan tetap mematuhi anjuran protokol kesehatan.
Ketua Panitia aruh sastra Kalimantan XVII, Masdulhaq Abdi, dalam lapornnya menyampaikan, aruh sastra yang ke XVII Tahun 2020 ini dilatar belakangi karya sastra telah banyak memberikan pencerahan dan kemampuan dalam menghadapi segala krisis, tidak terkecuali pandemi yang telah terjadi sebelumnya hingga pandemi Covid-19.
Arus sastra seperti ini dilaksanakan setiap tahun dengan diikuti oleh setiap Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, secara berkesinambungan dan tahun ini Kabupaten Tabalong menjadi tuan rumah.
Kegiatan eksensi merupakan kegiatan sastra yang hanya dimiliki dan merupakan kebanggaan bagi Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini memiliki arti penting dalam turut membangun masyarakat yang lebih berbudaya dan memperhalus budi, memperhalus rasa kemanusiaan, memberikan pencerahan juga memperkaya wawasan berpikir dan kebijakannya dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Berkenaan dengan itu para sastrawan dari berbagai Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, sangat mengharapkan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) Ke XVII di Kabupaten Tabalong tetap bisa dilaksanakan sebagai wadah sumbangsih pemikiran, gagasan dan melalui berbagai kegiatan sastra diharapkan warga banua kita Kalimantan Selatan khusunya, dan NKRI umumnya dapat menjalani segala permasalahan termasuk dimasa pandemi Covid-19.
Kegiatan aruh sastra ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tabalong, H.Mawardi Kamis (19/11/2020) di Aula Pendopo Bersinar Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak.
Wakil Bupati Tabalong, H.Mawardi dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di Bumi Saraba Kawa kepada seluruh peserta aruh sastra yang datang dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.
“Dikarenakan masih kondisi pandemi Covid-19, maka aruh sastra digelar lebih banyak secara virtual, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, oleh karena itu pula beberapa acara, seperti pembacaan puisi berbahasa Banjar, lomba membuat puisi berbahasa Banjar, gelar sastra Banjar, rembuk lomba membuat cerita rakyat Kalimantan Selatan dan yang lainnya digelar secara virtual melalui media elektronik,” katanya. *