PARINGIN, metro7.co.id – Kedatangan Calon Bupati (Cabup) patahana Kabupaten Balangan nomor urut 2, H Ansharuddin di Masjid Jami Islahuddin Sumpung Desa Mampari kecamatan Batumandi didaulat pengurus masjid dan jemaah untuk menjadi khatib dan imam pada sholat Jumat, Jumat (06/11).

Dalam khutbah singkatnya, Cabup H Ansharuddin menyampaikan, untuk perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya. Berusaha keras melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarangNya.

Ansharuddin mengajak untuk sama sama meneladani kebaikan kebaikan akhlak dan sunah Rasulullah SAW. Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat. Usman Abu Bakar dalam bukunya paradigma dan epistimologi pendidikan islam (2013: 65) memahami pengertian rahmat pada diri rasul adalah ajaran tentang persamaan, persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia, hubungan sesama pemeluk agama, dan hubungan antar agama.

Rasulullah mengajarkan untuk saling menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya. Sepantasnya sebagai umat Rasulullah dapat bersyukur atas diutusnya beliau dan senantiasa mencintai beliau dengan sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya. Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana diperintahkan dalam Al-qur’an surah Al-Ahzab ayat 56.

Kemudian, khatib dalam khutbah juga menyampaikan di dalam mempertahankan dan mengkokohkan komitmen moral keimanan ditengah kondisi yang kian sarat dengan tantangan ini, marilah selalu meneladani perjuangan Rasulullah SAW dalam mengemban amanah Allah SWT untuk berjuang dan berjihad di jalan Allah demi kejayaan Islam dan kaum muslimin. Dalam sejarah awal dakwah dan perjuangan islam banyak menghadapi tatangan serta ujian menghadang Rasulullah dan para sahabat.

Awalnya, Rasulullah dijadikan figur kejujuran (al-amin), dihormati dan dikagumi oleh masyarakat kaum quraisy namun tiba tiba secara dramatis berubah 180 derajat. Didalam riwayat jelas khatib (Ansharuddin) mereka mengisolasi, menghina, mencaci maki bahkan berusaha menghabisi Rasulullah.

“Maka dari sana dapatlah diketahui bahwa ajaran kebenaran tidak secara otomatis bisa diterima baik oleh masyarakat,” kataya.

Sekilas gambaran itu ucap Ansharuddin hendaklah mampu menggugah kita semua untuk meneladaninya. Pertama, bisa bersikap bijak sekalipun mengalami tekanan maupun teror yang amat berat. Kedua, kita harus tahan mental dalam mengalami cobaan dan gudaan yang diperjuangkan dan yang ketiga, kita harus moralis, berakhlak atau berbudi pekerti yang agung.

“Oleh karena itu, marilah kita terus memperbaiki diri dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam realitas kehidupan kita,” ucap Ansharuddin mengakhiri khutbah singkatnya.

Tampilnya H Ansharuddin yang sekarang ini lagi menjalani masa cuti sebagai orang nomor satu di Balangan (Bupati, red) mendapatkan sambutan positif jemaah yang hadir. *