BALANGAN, metro7.co.id – Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2023, Kantor OJK Regional 9 Kalimantan bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Balangan dan Bank Kalsel menyelenggarakan Peluncuran Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Balida sebagai Desa Akselerasi Bank Kalsel dalam Festival Budaya Racah Mampulang, Minggu (22/10).

Partisipasi Bank Kalsel pada program EKI merupakan salah satu wujud dukungan Bank Kalsel untuk membangun desa, serta transformasi perekonomian Kalsel dari ketergantungan pada komoditas bahan mentah atau setengah jadi ke sektor pertanian, kehutanan, pariwisata dan hilirisasi tambang dan industri.

Bank Kalsel hadir mengambil peran sebagai lembaga jasa keuangan yang menyediakan ragam produk/layanan untuk implementasi EKI di Desa Balida.

Produk/layanan yang disediakan antara lain, pembukaan tabungan SIMPEL bagi pelajar di SDN Balida, pembukaan tabungan SIMPEDA bagi Masyarakat Desa Balida, implementasi QRIS untuk pembayaran tiket masuk wisata dan merchant UMKM di Pasar Budaya Racah Mampulang, penyaluran kredit program Sanggam Babungas bagi UMKM Desa Balida serta UMKM Kabupaten Balangan pada umumnya sebesar Rp3,9 miliar.

Selain itu, Bank Kalsel juga menyalurkan biaya CSR sebesar Rp51.372.500 untuk renovasi infrastruktur/fasilitas wisata Pasar Budaya Racah Mampulang.

“Sinergisitas dan dukungan terhadap program-program semacam ini akan terus dilakukan demi kemajuan Kalimantan Selatan yang tentunya dengan terus berkolaborasi dengan OJK, Pemerintah Daerah, Pihak Desa, dan stakeholder terkait lainnya. Selain itu, ke depan kami juga akan mengkaji potensi-potensi desa lainnya untuk diakselerasi oleh produk/layanan Bank Kalsel,” ungkap Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin dalam sambutannya.

Desa Balida dijadikan sebagai desa binaan oleh Bank Kalsel dan diberi nama Desa Akselerasi, yang memiliki arti percepatan sebuah desa terhadap akses industri keuangan formal yakni Bank Kalsel.

“Ke depan nama Desa Akselerasi akan terus kami gunakan untuk desa-desa yang menjadi binaan Bank Kalsel,” jelasnya.

Sementara dalam sambutannya, Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Darmansyah percaya bahwa dengan adanya program EKI dapat mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui perluasan akses keuangan bagi masyarakat.

“Program ini sekaligus mensinergikan peran para pemangku kepentingan di daerah seperti Pemda, OJK, serta stakeholder terkait lainnya, dalam wadah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, dengan berbagai layanan dan produk lembaga jasa keuangan seperti program Rekening Pelajar (KEJAR), program Laku Pandai, K/PMR, QRIS untuk mengoptimalkan potensi yang ada di perdesaan khususnya di Desa Balida,” terang Darmansyah.

Sedangkan, Bupati Balangan H Abdul Hadi menyampaikan apresiasi kepada OJK atas dipilihnya Desa Balida sebagai pilot project Ekosistem Keuangan Inklusif, serta akan mendukung penuh untuk terus bekerjasama dengan OJK dan Bank Kalsel agar dapat memberikan literasi keuangan yang baik bagi warga perdesaan.

“Program Ekosistem Keuangan Inklusif akan mengoptimalkan potensi yang ada di Perdesaan yaitu potensi alam, budaya, sosial, dan finansial yang akan dikembangkan melalui ketersediaan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan seperti perbankan, asuransi dan pasar modal,” pungkas Abdul Hadi.

Rangkaian Peluncuran Ekosistem Keuangan Inklusif dan Festival Budaya Desa Balida meliputi kegiatan senam pagi bersama warga, pagelaran budaya, games literasi keuangan (Ranking #1), permainan rakyat untuk anak, serta pameran UMKM warga Desa Balida.