TANJUNG – Program pembangunan di bidang industri di Kabupaten Tabalong akan terus diupayakan Pemerintah Daerah, seiring dengan misi untuk membuka 5000 lapangan kerja baru dan pembangunan di bidang ekonomi yang berkesinambungan dengan ekologi, kemudian sebagaimana kebijakan industri nasional dilakukan dengan menentukan industri prioritas dengan pendekatan kluster yang melibatkan partisipasi dalam pembangunan kompetensi inti pada setiap daerah prioritas.
Pembangunan kompetensi inti dalam pembangunan industri daerah cukup relevan untuk tujuan peningkatan daya saing daerah dan akhirnya juga peningkatan daya saing nasional.
Berkaitan dengan hal itu Pemerintah Daerah Kabupaten Tabalong melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Tabalong menyelenggarakan kegiatan Fucus Group Discussion (FGD) kompetensi inti industri daerah pada kamis (21/8) tadi bertempat di aula ruang rapat utama Bupati, yang diikuti sejumlah kalangan SKPD, pihak perusahaan dan yang terkait lainnya, dengan topic “Rencana Pengembangan industri daerah sebagai masukan penyusunan rencana pembangunan industri daerah (REPIDA) Kabupaten Tabalong, FGD dengan melibatkan dari tim kementerian perindustrian pusat beserta tim peneliti.
FGD kompetensi inti industri dibuka secara resmi oleh Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani.
Dalam laporannya kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Tabalong H.Birhasani menjelaskan FGD kalini  merupakan tahap yang kedua dimana sebelumnya telah dilaksanakan juga FGD yang pertama, yang tentunya lebih bersifat konfirmasi atau lebih banyak perlunya masukan-masukan dan kalau dirasa sudah tepat akan di cocokan dengan hasil penelitian.
Sementara itu Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani dalam arahannya sebelum membuka FGD menegaskan kita tidak perlu muluk-muluk bermimpi yang penting kita kembangkan saja industri yang sesuai dengan sumber daya alam yang ada sebagaimana hasil kajian yang sudah dilakukan.
 “Diiharapkan lima tahun kedepan kita akan membangun pasar karet dan industri kayu ulahan dikecamatan Jaro dan Kecamatan Muara Uya mengingat hasil potensi alam di Tabalong selain hasil tambang adalah karet dan kayu, oleh karenanya nanti perlu dibangun pasar karet, pabrik kayu ulahan lengkap dengan mesin mouldingnya sehingga mutu karet bisa lebih baik yang tentunya harganya pun akan lebih baik, untuk kayu ulahan dengan adanya mesin moulding maka kayu yang akan dijual bisa disiapkan sesuai ukuran yang dipesan konsumen, akan tetapi menurut H.Anang Syakhfiani bukan bermaksud untuk menampung kayu-kayu yang illegal,” terang Anang.
 Ia menambahkan perlunya peningkatan mutu karet di Tabalong mengingat hasil produksi karet petani di Tabalong mencapai 60 ribu ton pertahun dari luasan kebun yang ada sekitar 64 ribu hektar, dan jumlah itu akan terus bertambah, tetapi dengan kualitas produksi yang ada selama ini, maka harga karet kita termasuk harga karet yang dimainkan oleh harga pasaran dunia. (Metro7 / Via)