BANJARBARU, Metro7.co.id – Dinas Komuniksi dan Informatika Kalsel bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Komunikasi Publik, bertemakan Pencegahan Stunting di Kalsel, Senin (27/2), di Setara Coffe, Kota Banjarbaru.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, masalah Stunting bukan saja masalah tinggi badan tapi masalah kualitas sumber daya manusia (SDM) di banua Kalsel semakin tinggi angka stunting, semakin sulit bersaing kedepan bukan cuma di Indonesia tapi juga di dunia.

Menurut Pilpres Nomor 72 Tahun 2021 Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar dalam istilahnya pendek.

“Hal yang menentukan stunting di tes IQ, kemampuan motorik, dilihat dari tinggi badan dengan usia, orang yang stunting atau pendek dicurigai selama dalam kandungan sampai lahir asupan makanannya tidak cukup terlihat dengan mata badannya pendek, tapi yang tak terlihat oleh mata otaknya bearti tidak sebagus asupan gizinya yang kurang,” katanya.

Kalsel menjadi 3 Besar Provinsi dengan penurunan stunting tertinggi (-5,4%l persen) di tahun 2022, bersamaan dengan Provinsi Sumatera Selatan dengan penurunan stunting tertinggi mencapai (-6,2 persen), disusul dengan Kalsel dan Kalimantan Utara sebesar (-5,4 persen) berdasarkan hasil SSGI yang dikeluarkan Kemenkes RI.

Awalnya di Tahun 2021 Stunting di Kalimantan Selatan Mencapai 30,0 persen dan di tahun 2022 mengalami penurunan 24,6 persen. Dengan angka 24,6 persen, penurunan stunting masih menjadi prioritas Kalsel untuk mencapai target 14 persen di 2024.

“Kabupaten/Kota sudah jalan melibatkan Forkopimda, Kepala SKPD dan perusahaan-perusahaan setempat, untuk wilayah-wilayah yang ada perusahaan dana CSRnya, dimintakan untuk berkontribusi membantu penurunan stunting ini, di bantu BKKBN dengan agenda kepada perusahaan-perusahaan melakukan komitmen bersama-sama mencegah stunting khususnya ditahun 2023 ini, di tahun kemaren sudah banyak yang ikut membantu seperti di wilayah Kabupaten Balangan di bantu PT Adaro serta Bank Kalsel membantu dalam memberikan asupan makanan tambahan gizi kepada ibu-ibu hamil dan balita,merupakan komitmen kita untuk melakukan pemantauan,” pungkasnya.