BANJARBARU, metro7.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan berbagai upaya dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kekeringan yang belakangan marak terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.

Atas inisiasi ini, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Sabtu (9/9), Pemprov Kalsel akan menggelar Apel Mitigasi Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Kekeringan di depan Halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru.

Gubernur Kalsel Paman Birin melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov H Berkatullah mengungkapkan, kegiatan apel Mitigasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan ini dilakukan untuk melihat dari dekat kesiapan berbagai SKPD, ASN serta berbagai elemen masyarakat bergerak bersama untuk kemanusiaan.

“Khususnya menghadapi karhutla dan kekeringan. Sesuai arahan Bapak Gubernur Paman Birin, apel siaga ingin melihat dari dekat berbagai kesiapan untuk menghadapi kahutla dan kekeringan,” kata Berkatullah.

Dijelaskan Berkatullah, setidaknya ada lima agenda penting yang akan dilaksanakan dalam mitigasi bencana Karhutla.

Pertama, membersihkan areal daerah perkantoran dengan menggunakan excavator yang akan dikoordinatori oleh Dishut, BPBD dan DPKP.

Kedua, pada titik lain pasukan Elang Darat dan SKPD, akan gotong royong membersihkan semak belukar yang berpotensi kebakaran.

“Nantinya, hasil dari bersih-bersih ini nantinya diangkut dan dibuang, tidak dibiarkan di situ. Untuk kegiatan ini koordinatornya Dishut, BPBD dan Dinas LH,” ujarnya.

Ketiga, Pemprov Kalsel juga akan menyiapkan mobil air bersih yang akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak kekurangan air bersih.
Keempat, selain pembagian air bersih, Pemprov Kalsel juga menyiapkan ambulance dan tenaga medis yang akan melakukan pelayanan kesehatan keliling dengan lokasi yang sudah ditentukan.

Serta terakhir, Pemprov Kalsel juga akan membagikan masker kepada masyarakat untuk pencegahan bahaya asap.

“Semoga dengan berbagai ikhtiar berbagai elemen dalam penanganan karhutla dan kekeringan, ancaman bencana bisa teratasi di Banua kita,” tutupnya.