BANJARBARU, metro7.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan meluncurkan program Paman Mahaga Stunting (Paman dan Mahasiswa Cegah Stunting) di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis (30/11).

Puluncuran ini ditandai dengan handscan ke layar oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan drh Suparmi bersama Kepala BKKBN Kalsel HM Ramlan, dan Kadinkes Kalsel Dr Diauddin.

Paman Mahaga Stunting merupakan program edukasi dan sosialisasi pencegahan Stunting dengan melibatkan mahasiswa Banua pada saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 13 kabupaten/kota se-Kalsel

Gubernur Kalsel Paman Birin melalui Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan drh Suparmi mengatakan, mahasiswa memiliki kapasitas tersendiri dalam mendukung upaya percepatan stunting.

“Mahasiswa dapat terlibat dengan aksi penurunan stunting lewat kegiatan magang atau praktik kerja, penelitian, proyek kemanusiaan, hingga membangun desa atau KKN tematik stunting,” katanya.

Paman Birin berpesan, kepada mahasiswa agar benar benar mengabdi dengan sepenuh hati di desa lokus stunting, melakukan pendampingan gizi masyarakat, pendampingan pola asuh, juga pembangunan sanitasi dan air bersih.

Menurut Paman Birin, pihaknya terus meningkatkan upaya percepatan penurunan stunting untuk mengejar target angka stunting yakni 14 persen pada tahun 2024.

“Saat ini prevalensi stunting di Kalsel tercatat 24,6 persen. turun sebanyak 5,4 persen dari angka stunting tahun 2021 yang tercatat 30 persen,” bebernya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Dr Diauddin mengatakan, sebelum diterjunkan ke lapangan para mahasiswa diberikan pembekalan tentang pencegahan Stunting guna disosialisasikan ke masyarakat.

Ke depan, ujarnya, Pemprov Kalsel juga akan melibatkan mahasiswa dari kampus lainnya untuk edukasi pencegahan Stunting.

“Kita membutuhkan tenaga-tenaga lain, kebetulan mahasiswa sedang KKN, sehingga mereka sekaligus memberikan edukasi terkait Stunting kepada masyarakat di lokasi mereka bertugas,” kata Diauddin.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

“Saat ini yang sudah siap turun dari ULM dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, kita juga sudah melakukan MoU dengan Poltekes untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat dalam percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

Pada peluncuuran program Paman Mahaga Stunting ini juga diserahkan penghargaan kepada 3 kabupaten percepatan penurunan stunting di Kalsel yakni Kabupaten Tabalong peringkat pertama, Hulu Sungai Selatan kedua dan Tapin peringkat ketiga.