BANJARBARU, metro7.co id – Meningkatkan pengetahuan dan edukasi tentang Peraturan baru pertandingan karate WKF (World Karate Federation), Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Kalsel menggelar Penataran wasit dan juri sekaligus akreditasi pelatih pada 14-15 Oktober di Banjarbaru.

Pada pembukaan Penataran di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Sabtu (14/10), diikuti wasit/juri sebanyak 75 orang dan pelatih 50 orang.

Penataran wasit, juri dan pelatih ini adalah kali kedua sejak kepemimpinan Ketua Umum FORKI Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin.

Dewan Wasit PB. Forki Drs Laode A Yani Mahdi menyampaikan apresiasi penataran wasit dan juri serta akreditasi pelatih yang digagas FORKI Kalsel.

Disampaikan La Ode, FORKI Kalsel adalah yang pertama kali di Indonesia yang menggelar acara ini sebagai bentuk kepedulian pengurus karate.

“Ini upaya untuk memperbaiki pembinaan karate di Kalsel dan pertama kali dilakukan FORKI di Indonesia. Tampak ada perhatian dan kepedulian pengurus serta insan karate di Kalsel,” kata La Ode.

Dijelaskan La Ode, penataran ini sebagai bentuk mengetahui secara ilmiah, secara terstruktur dan tentu pada saatnya akan diketahui hasilnya.

Lewat penataran ini pula, beber La Ode, akan diketahui apakah nanti ada pelatih yang tidak qualified, wasit tdk mengetahui atau bahhkan mungkin pengurus yang tidak mendukung maksimal.

“Untuk itu, kepada para pelatih dan juri yang ikut penataran, kami akan memberikan apa yang kami memiliki semua. Saya berharap, saat Penataran ini wasit dan juri banyak pertanyaan sehingga mengerti dan pengetahuan semakin bertambah,” ungkap La Ode.

Sementara itu, Ketua Umum FORKI Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Wakil Ketua Ketua, Rizal Akbar menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaannya Dewan Wasit PB FORKI yang menyampaikan berbagai sosialisasi kepada wasit, juri serta akreditasi kepada pelatih.

“Menyampaikan ucapan terimakasih Paman Birin atas kesediaan Dewan Juri PB FORKI hadir memberikan edukasi dan sosialisasi. Semoga bisa menjadi manfaat dan pembelajaran bagi wait, juri serta pelatih,” kata Rizal Akbar.

Rizal Akbar menambahkan, dengan pengetahuan aturan wasit, juri serta pelatih, diharapkan Kalsel nantinya akan tumbuh atlet-atlet handal skala nasional bahkan internasional.

“Saya berharap, peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kalsel yang hadir serius mengikuti dan akan menjadi semakin jauh lebih baik karate di Banua kita,” ungkap Rizal Akbar.

Menjadi yang pertama di Indonesia, FORKI Kalsel penataran wasit dan juri dan akretdasi pelatih ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Pada hari pertama, Sabtu (14/10), kegiatan penataran diisi dengan materi Penataran Kata, Penataran Kumite, lalu Ujian Teori Wasit, Juri dan Pelatih.

Sedangkan, Minggu (15/10), kegiatan diisi dengan materi Ujian Praktek Kata serta Ujian Praktek Kumite.