BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin memimpin rapat atau coffee morning di ruang rapat H Aberani Sulaiman, Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Senin (4/9) pagi.

Acara coffee morning yang dipandu Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Hermasyah tersebut diikuti seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kalsel.

Dalam Coffee Morning itu, sejumlah pimpinan SKPD menyampaikan paparan pada instansi masing-masing, diantaranya mulai dari Kepala Biro Ekonomi Hj Raudatul Jannah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel R Suria Fadliansyah, Kepala Kesbangpol Heriansyah, Kepala Diskominfo Muslim, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Berkatullah, Kadis Dukcapil Zulkipli, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan serta sejumlah pejabat lainnya.

Dalam arahannya, Sahbirin Noor mengatakan, agenda Coffe Morning tersebut memiliki beberapa agenda, yakni realisasi fisik dan keuangan, capaian pendapatan, dan indeks kepuasan masyarakat perangkat daerah.

Menurutnya, realisasi keuangan ABPD sampai dengan bulan Juli 2023 sudah mencapai sebesar 3,59 tirliun dari pagu anggaran 8,81 triliun.

Dan kemudian persentase serapan keuangan mencapai 44,27 persen, dan persentase serapan fisik mencapai 49,16 persen.

“Saya minta kepada para kepala SKPD untuk lebih tajam lagi melakukan pengawasan terhadap PPTK nya, sehingga anggaran ini benar-benar terealisasi dan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk itu, saya meminta para kepala SKPD yang masih memiliki pekerjaan fisik yang belum dikerjakan agar dilakukan percepatan,” ujarnya.

Sahbirin Noor mengingatkan agar para kepala SKPD untuk bekerja sungguh-sungguh, agar dapat mewujudkan visi-misi Kalsel Maju yang telah ditetapkan dan terus menggelorakan bergerak yakni berjuang gelorakan rakyat.

Tidak hanya itu, Paman Birin juga menyoroti terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belakangan terjadi di wilayah Kalsel, sehingga berdampak pada banyaknya asap yang menyebar di masyarakat.

“Terlebih di ring 1 bandara, jangan sampai Pak Presiden datang lagi ke Banua karena asap. Kita harus mampu menangani ini, dan kepada stakeholder terkait agar koordinasi dengan para kepala daerah untuk memberikan himbauan kepada masyarakatnya, sehingga ini berdampak pada penyebaran titik api dapat kita tekan,” tutupnya.