BANJARBARU, metro7.co.id – Para praktisi dan profesional hipnosis yang tergabung dalam alumni Indonesian Hypnosis Center (IHC) Kalimantan Selatan, kemarin dikukuhkan sebagai pengurus Dewan Pimpinan Daerah KITA IHC oleh Ketua DPP DR Achmad Fauzan Asmara, M.Psi, MBA, CHt., CI di Ball Room Hotel Rodhita Banjar Baru, Sabtu (15/10)

Kepengurusan daerah Kalsel yang terbentuk tersebut diharapkan mampu mengembangkan awarness hipnosis secara keilmuan untuk memberikan dampak positif dan memberi manfaat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Saya berharap kepengurusan ini dapat mengembangkan keilmuan dan skill hipnosis ini untuk dapat membantu diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara umum,” jelas DR Achmad Fauzan.

Dosen beberapa perguruan tinggi di tanah Jawa tersebut meminta pengurus daerah senantiasa meniatkan aktivitas dan kemampuan ilmunya untuk membantu dan menjadi manfaat orang lain hingga bernilai amal jariah.

“Sekecil apapun ilmu yang bermanfaat akan berpotensi sebagai amal jariah. Ini yang kelak akan mengalir pahalanya tanpa putus kelak nanti,” jelasnya.

Sementara Ketua DPD KITA IHC Kalsel, Ir Yusril, Cht., CI mengatakan untuk menguatkan kemampuan keilmuan pihaknya akan melakukan secara rutin meet and great atau seminar berkaitan dengan hipnoterapi dan lainnya.

“Keilmuan kita ini tak bisa berhenti hanya sampai di pelatihan dan di dalam kelas saja. Kita mesti kembangkan dan praktikkan hingga kemampuan itu terus berkembang. Di organisasi alumni KITA IHC akan support dan mendukung hal itu,” ujarnya.

Hal ini dikuatkan oleh Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga, Kemasyarakatan dan Kemitraan, Kadarisman. Menurutnya pihaknya punya tanggung jawab moral meluruskan penggunaan kata-kata kejahatan yang dikaitkan dengan hipnosis.

Hipnosis menurutnya adalah sebuah keilmuan yang sudah sejak lama digunakan dalam dunia medis dan penyembuhan untuk membantu berbagai keluhan fisik dan psikis. Namun dalam masyarakat kerap hipnosis menjadi kambing hitam atas berbagai kejahatan yang terjadi karena kurang waspadanya seseorang menjaga tingkat kesadarannya.

“Terbentuknya kepengurusan daerah di Kalsel ini akan dapat membangun persepsi seimbang tentang hipnosis secara keilmuan dengan kejahatan jalanan yang kerap ditudingkan kepada hipnosis,” jelas Coach dan Trainer Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) asal Tabalong ini.

Menurut Kadarisman keilmuan mesti memiliki sandaran dan sanat yang jelas, punya value dan moralitas yang diemban agar menjadi rahmat buat banyak orang. “Belajar hipnosis, hipnoterapi tidak bisa otodidak, karena akan kehilangan value,” jelasnya.***