Bantu Jualkan Jagung Kering Hasil Budidaya Petani Desa Wirang Muara Uya, Harga Tembus Rp 5000 per Kilogram
TANJUNG, metro7.co.id – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Tabalong telah melakukan pengiriman perdana jagung kering ke PT Japfa Comfeed Indonesia yang berada di Bati – Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Pengiriman perdana jagung kering ini merupakan hasil budidaya dari para petani di Desa Wirang, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong.
Dengan berat 2,9 Ton, jagung kering dikirimkan menggunakan armada truk yang difasilitasi secara gratis oleh pengurus HKTI Tabalong.
Ketua HKTI Tabalong, H Norhasani mengatakan, penjualan jagung kering ke PT Japfa Comfeed Indonesia harga perkilonya mencapai Rp 5.000.
Harga ini menurutnya lebih tinggi jika petani menjual jagung keringnya ke pihak lain.
“Harga jual ke perusahaan selisihnya lumayan banyak kalau petani menjual ke pihak lain,” ucap Norhasani, Kamis (19/8/2021).
Norhasani menyebutkan, jika saat ini HKTI Tabalong telah menjalin kerjasama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia dalam hal pengiriman jagung kering.
Kerjasama ini tidak memiliki batasan waktu dan akan berlangsung secara terus menerus, selama ada jagung kering yang masih bisa dijual.
“Jadi kapanpun kita mengirimkan jagung, pihak perusahaan akan menerima,” ujarnya.
Norhasani menegaskan, dalam kerjasama ini HKTI Tabalong tidak memungut biaya apapun dari para petani dan tidak ada mengambil keutungan.
“Seluruh hasil penjualan jagung kering murni seluruhnya milik para petani,” tegasnya.
Ke depannya, HKTI Tabalong akan terus meningkatkan jumlah pengiriman jagung kering ke PT Japfa Comfeed Indonesia.
Untuk pengiriman selanjutnya, direncanakan akan menjual jagung kering hasil budidaya petani di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Tabalong dengan target sebanyak 5 ton.
Norhasani berharap, penjualan jagung kering ke PT Japfa Comfeed Indonesia dapat membantu para petani yang selama ini menjual hasil panennya dengan harga yang murah.
“Mudah – mudahan ini dapat membantu mensejahterakan para petani yang ada di Kabupaten Tabalong,” pungkasnya.*