BARABAI, metro7.co.id – Absensi dan kinerja DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) akhir-akhir ini dikeluhkan kalangan pemerintahan.

Sebab, pantauan awak media dari absensi rapat DPRD HST, dari bulan Januari hingga September 2022 banyak kolom yang kosong.

“Hal itu benar, kami dari Badan Kehormatan (BK) tak membantah adanya beberapa anggota yang sering tak hadir saat rapat paripurna,” kata Ketua BK DPRD HST, Tajudin kepada Metro7, Minggu (9/10) sore.

Hal tersebut sangat penting diperhatikan, apalagi saat ingin mengambil keputusan penting di rapat paripurna. Bahkan rapat bisa tertunda gara-gara menunggu anggota agar kuorum terpenuhi.

Absensi rapat bulan September 2022 Anggota DPRD HST.

Contoh saat rapat persetujuan Perubahan RAPBD 2022 yang lalu. Banyak kursi yang kosong, untuk mencapai kuorum, jadi harus menunggu anggota yang lain agar tercukupi.

“Memang, saat rapat, bila anggota dewan 10 sampai 15 orang yang tak hadir atau tak ikut, sangat mengganggu dan menghambat jalannya rapat dan mengambil keputusan. Mereka yang tak hadir itu tak menghargai rekan-rekannya,” tegasnya.

Namun, ujarnya, terkait absensi itu, kehadiran teman-teman ada tanpa alasan dan ada juga yang masih sakit.

“Seperti saya, diagnosis jantung dan tak bisa masuk kerja beberapa hari karena dirawat di rumah sakit. Ini masih masa pemulihan,” bebernya.

“Untuk anggota lainnya yang sering tak hadir rapat tanpa alasan, kami kembalikan ke kesadaran individu dan tanggung jawab moral masing-masing,” tutupnya.