PARINGIN, metro7.co.id – Tradisi pernikahan suku Banjar Kalimantan Selatan memang unik dan berbeda. Sesuai dengan namanya, Bausung yang artinya digendong. Kedua mempelai ini akan digendong sebelum bersanding di pelaminan. Tepatnya setelah pengantin pria datang menjemput pengantin wanita.

Dalam suku Banjar pasangan pengantin dianggap sebagai Raja dan Ratu sehari, mereka pun tak diperbolehkan menginjakkan kaki di tanah. Alhasil tanpa menggunakan tandu kayu, pengantin digendong oleh 2 pria saudaranya atau seorang pesilat. Mereka berjalan sambil menari menuju pelaminan.

Lengkap dengan baju adat pernikahan, pengantin duduk di menyamping di pundak kanan sang pesilat. Tangannya gemulai berlenggak-lenggok menari mengikuti irama gamelan khas Banjar. Anggun bak putri kerajaan.

Menuju pelaminan, sang pengantin terus menari. Disaksikan oleh tamu dan kerabat yang datang. Rona kebahagiaan nampak terpancar jelas di wajah mempelai wanita. Menambah semarak kebahagiaan di pesta pernikahan. Momen sakral menikah seumur hidup sekali ini menjadi momen yang tak akan dilupakan.

Tradisi Bausung ini hanya dilakukan oleh masyarakat keturunan Banjar kandangan. Tradisi ini hanya diwariskan kepada anak laki-laki. Sedangkan dari pihak wanita, dapat melakukan tradisi Bausung karena ayahnya mewariskan tradisi tersebut pada putrinya. Namun nantinya pihak perempuan tersebut tidak dapat mewariskan tradisi ini walaupun dia memiliki anak laki-laki. *