TANJUNG, metro7.co.id – Kabar baik untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berlapak di perbatasan wilayah Kalsel – Kaltim di Desa Lano, karena Pemprov Kalsel bakal merelokasikan sejumlah pedagang lokal yang berjualan ke RTH, khususnya di wilayah Kalsel.

Pasalnya, rencana pembuatan RTH di kawasan perbatasan tersebut bakal segera di garap dalam waktu dekan ini oleh Pemprov Kalsel.

Contoh salah satu disain denah rencana pembuatan RTH di kawasan perbatasan Kalsel-Kaltim berada di Kalsel. (Foto/Istimewa)

Sejauh ini, dikatakan oleh Kepala Seksi Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman Air dan Bangunan dari Dinas PUPR Kalsel, Irwan Yunizar, bahwa ada 17 pedagang di wilayah Kalsel yang terdata saat ini.

“Nanti 17 ini juga yang akan kita akomodir,” ujar Irwan, usai rapat sosialisasi penataan lahan yang ada di perbatasan Kalsel-Kaltim di aula Bappedalitbang Tabalong, Kamis (30/5).

“Selain taman-taman, kita juga ingin membuat ruang untuk pedagang yang sebelumnya berjualan di sisi-sisi jalan, sehingga mereka dapat berjualan kembali,” timpalnya.

Akan tetapi, pihaknya tetap mengakomodir penduduk-penduduk asal yang sebelumnya berlapak dan berjualan di kawasan perbatasan itu.

Ia membeberkan rencana penempatan bagi para pedagang itu untuk tipe bangunannya tidak permanen, tapi lebih kepada terbuka.

“Kita buat semacam tenda dengan tatanan yang rapi, supaya kawasan perbatasan kita jadi lebih bagus dan menarik,” ucapnya.

Seperti diketahui bahwa sekarang ini, lanjut ucap Irwan, Ibu Kota Nusantara akan berada di Provinsi tetangga, yakni Kalimantan Timur, maka dari itu pihak Pemprov Kalsel sendiri ingin memperbagus kawasan perbatasan itu dengan pembuatan RTH.

“Kalau sudah jadi nanti, kita ingin mengakomodir penduduk sekitar, mereka bisa dapat pemasukan, seperti parkir, mungkin jualan mereka bosa lebih menarik dengan tempat yang bagus. Semoga dengan itu bisa lebih menarik perhatian pelintas yang lewat nanti,” tutupnya. ***