Tanjung — Kepedulian PT Adaro Indonesia terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi warga di sekitar wilayah operasionalnya dapat dikatakan tidak terbantahkan lagi. Salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia telah memberikan sumbangsih yang besar untuk kemajuan pembangunan di bidang pendidikan.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Adaro Indonesia telah menyalurkan beasiswa kepada para pelajar dan mahasiswa hampir di semua jenjang pendidikan. Tidak hanya untuk pelajar dan mahasiswa, PT Adaro Indonesia juga turut berupaya meningkatkan kualitas para guru.
Selain itu, sarana dan prasarana pendidikan juga tidak luput perhatian PT Adaro Indonesia bersama perusahaan yang menjadi kontraktornya. Mulai dari pengadaan sarana pendukung seperti komputer dan alat peraga, hingga perbaikan gedung sekolah.
Seperti yang dilaksanakan di Desa Binturu Kecamatan Kelua, baru-baru tadi, PT Adaro Indonesia bekerjasama dengan Kodim 1008 Tanjung membangun gedung Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Hidayatulah Mustaqim di desa tersebut.
PT Adaro Indonesia menangung dana pembangunan gedung sekolah berukuran 9×16 meter ini melalui program CSR. Sementara pengerjaannya dilakukan oleh anggota Kodim 1008 Tanjung bersama masyarakat setempat.
Komandan Kodim 1008 Tanjung Letkol (Inf) Bambang Indrayanto melalui Pasi Intel Kapten (Inf) Uung Sutandi ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/2) tadi, menjelaskan kerjasama PT Adaro Indonesia melalui program CSR dengan jajarannya merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah dalam upaya memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar.
“Diharapkan kalau pembangunan gedung MIS Hidayatul Mustaqim nanti sudah selesai supaya bisa dimanfaatkan sebaik baiknya,” kata Uung Sutandi.
 Ia menambahkan dalam mengerjakan pembangunan gedung sekolah tersebut Kodim 1008 mengerahkan separo kekuatan yang ada termasuk lima personel sebagai tukang inti dan didukung oleh masyarakat Desa Binturu.
Sementara Kepala MIS Hidayatul Mustaqim, Amrani AMd didampingi seorang tokoh masyarakat setempat kepada Metro7 menjelaskan, gedung sekolah yang ada sudah mengalami banyak kerusakan apalagi bangunan yang terbuat dari kayu sudah rapuh termakan usia. Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1981 dan belum pernah dilakukan perbaikan. “Lihat saja di bagian belakang mengalami banyak yang rusak,” sebutnya sampil menunjuk bagian bangunan yang dimaksud.
Amrani merasa bersukur dan mengucapkan terimakasih kepada PT Adaro Indonesia dan Kodim 1008 Tanjung yang peduli terhadap bangunan dua lokal sekolah yang dipimpinnya. “Kami berharap agar pembangunan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga nantinya dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam belajar dan mengajar seperti  layaknya di sekolah-sekolah lain,” pungkasnya. (Metro7/Via)