Belajar Hidup dari Nenek Lanjung, KS2 Bagikan 150 Paket Dhuafa
TANJUNG, metro7.co.id – Si Nenek Lanjung layak menjadi inspirasi bagi masyarakat marginal yang belum menikmati meratanya distribusi ekonomi. Walau usia 85 tahun dengan tubuh bungkuk Nenek Lanjung tak mau berdiam diri. Dia bawa fisiknya yang renta ke pasar untuk membeli pisang dan dijual kembali.
“Pukul 07.00 pagi sudah berangkat. Sampai ke pasar beli pisang manurun, pisang mahuli, ada juga hambawang, lalu saya jual lagi di pasar yang sama. Sehari bisa bawa pulang uang Rp 15 hingga 20 ribu hingga,” jelas Nenek Lanjung.
Nenek dengan nama asli Salamah Dikenal akrab dengan sebutan Nenek Lanjung karena Saban subuh pergi ke pasar dengan memanggul lanjung di punggungnya yang bungkuk.
“Jarak dari rumahnya ke pasar sekitar 500 meter itu dia tempuh berjalan kaki selama hampir satu jam. Faktor fisik dan usia membuat jalannya lamban, namun hal patut dicontoh adalah ikhtiarnya berusaha, berbisnis walau hasil tak seberapa tapi pantang dia menjadi peminta-minta,” beber Ketua Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Erlina Effendi Ilas, Selasa (30/1) saat menyerahkan paket kebutuhan pokok kepada Nenek Lanjung.
KS2 Tabalong membagikan sedikitnya 150 paket bahan pokok yang terdiri dari beras 1 karung, minyak goreng 2 liter, cornet, tepung 2kg, gula 2kg, kecap isi ulang 2 bungkus kerja sama Rumah Zakat Provinsi Kalsel dan Adaro Foundation untuk para mustahik.
Erlina Effendi Ilas mengatakan sebagai pewasilah kebaikan KS2 selalu bersinergi bersama orang-orang baik untuk menyisir keberadaan dari masyarakat yang kurang beruntung.
Menurutnya, terkadang di lapangan pihaknya menemukan banyak pelajaran dan inspirasi hidup dari para mustahik. “Seperti Nenek Lanjung, betapa Allah begitu baiknya sama kita, dan itu membuat semangat berbagi bertumbuh,” katanya.
Program Dhuafa Bahagia (Dahaga) KS2 yang menjadikan para dhuafa, janda jompo dan mereka yang hidup dalam keterbatasan ekonomi menjadi sasaran selama ini. Program ini secara rutin dibersamai oleh orang-orang baik Tabalong, beberapa kesempatan juga dibersamai oleh entitas korporasi.
“Kolaborasi umat untuk menghadirkan maslahat dan manfaat bagi mereka yang kurang beruntung menjadi penting. Pihak korporasi seperti PT PAMA Persada, PT BUMA, PT SIS juga pernah menjadi bagian kegiatan ini. Untuk kali ini kami bersama Rumah Zakat dan PT Adaro Energy Indonesia ,” beber Ketua Yayasan Sayangi Sesama ini.*