MARABAHAN- Pertemuan gabungan kelompok tani (Gapoktan) warga bersama dalam rangka tanam perdana padi unggul infara 3 sistim togal, dilokasi Ray 8, RT. 14 Desa belandean dalam kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala, senin (27/10), yang hadiri oleh kepala dinas pertanian kabupaten Batola beserta rombongan dan gabungan kelompok tani yang ada di desa Belandean dalam.
Ketua Gapoktan warga bersama Desa Belandean, A. Syarifuddin ketika ditemui Metro7 belum lama tadi mengatakan, program kegiatan perluasan sawah tahun 2014 ini, Desa kita mendapatkan 150 hektar cetak sawah yang dilaksanakan 4 tahap pelaksanaan, tahap pertama dilaksanakan pada bulan 4 dan tahap ke empat bulan Desember, sedangkan lokasi cetak sawah tersebut dari Ray 7 sampai dengan Ray 10, saat ini untuk cetak sawah yang sudah selesai dikerjakan kurang lebih 120 hektar dan yang masih belum selesai 30 hektar.
Sedangkan perencanaan pembuatan jembatan ada 3 buah yang sudah selesai 2 buah dan 1 buah masih belum selesai, pembuatan gorong-gorong sebanyak 36 unit, pembuatan saluran kawarter dan pematang kuarter 5000 m, pembuatan galangan tesiar 32.000 m, pembuatan saluran tesiar 16.000 m, pembelian bibit padi 6000 kg, pupuk NPK 22000 kg, pupuk urea 15.000 kg serta obat pestisida 300 botol dan herbisida 300 botol. “Kelengkapan tersebut untuk semua anggota kelompok para petani dalam hal melaksanakan program cetak sawah dari pemerintah,”ungkap Amat Isa panggilan akrabnya.
Masih kata mantan pembakal Belandean menambahkan pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada kelompoknya dalam melaksanakan program cetak sawah tersebut, sehingga para petani bisa terbantu melalui pemanfaatan program yang diberikan. “Sehingga kami berkeyakinan program tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan dan tujuan dari pemerintah dalam hal perluasan sawah dan peningkatan produksi penen para petani,” harap Amat Isa.
Selain itu juga Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Barito Kuala, Ir. Zulkipli Yadi Noor. M. SE mengatakan program cetak sawah ini adalah program dari pemerintah untuk para petani dalam hal meningkatkan kesejahteraan para petani, melalaui perluasan sawah atau cetak sawah yang dibiaya oleh pemerintah dan laksanakan oleh para petani melalui Gapoktan yang ada di Desa.
Dia juga menjelaskan untuk kabupaten Barito Kuala, ada 4 desa yang mendapatkan program cetak sawah tersebut, yang terbagi menjadi 3 kecamatan, yaitu desa jejangkit pasar kecamatan Jejangkit, desa sungai bamban kecamatan Rantau Badauh serta desa Tanjung Harapan dan Desa Belandean Dalam Kecamatan Alalak.
“ Kami berharap kegiatan ini, agar bisa benar-benar dilaksanakan dengan baik karena itu mari kita laksanakan dan kita dukung program pemerintah ini, dengan sistem kebersamaan dan keterbukaan sehingga setiap ada permasalahan agar bisa diselesaikan secara kebersamaan melalui musyawarah,”.
Program cetak sawah ini sifatnya bansos sehingga peruntukannya pun murni untuk para petani tidak melalui dinas tetapi langsung dikelola oleh gapoktan dan dana nya pun langsung masuk ke rekening gapoktan, karena itu lah dari 4 Desa yang mendapatkan program cetak sawah ini yang terbagi menjadi 3 kecamatan, maka Desa Belandean termasuk paling banyak mendapatkan program cetak sawah yaitu 150 hektra dengan jumlah anggaran Rp. 1,3 milyar lebih dan empat tahap pelaksanaan.
Masih kata Zulkipli, tujuan pemerintah melalui program cetak sawah ini, agar para petani bisa terbantu dalam hal pembukaan lahan persawahan miliknya, sehingga produksi padi milik petani semakin meningkat dan bisa memberikan tingkat kesejahteraan kepada para petani, kalau program tersebut bisa berjalan dengan baik tidak menutup kemungkinan kedepannya kita bisa tanam dua kali setahun dan panennya pun dua kali setahun, karena program cetak sawah tersebut pihaknya menggunakan padi unggul atau banih ringan, karena setelah ditanam petani hanya menuggu sekitar 100 hari sampai dengan 120 hari sudah bisa panen, sehingga para petani bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan bercocok tanam padi tahunan sesuai dengan kondisi alam yang ada.
 Dia juga berharap program cetak sawah atau perluasan sawah untuk para petani ini bisa benar-benar dilaksanakan dengan sebaik mungkin, sehingga bisa memberikan manfaat bagi petani bukan memberikan kemudaratan. “Maka dari itu lah sistem kebersamaan dan keterbukaan harus kita tanamkan di dalam kelompok kita masing-masing, agar satu sama lainnya tidak ada saling mencurigai dan jangan sampai ada dusta diantara kita,” tambah Zulkipli.
Menurut Zulkipli pihaknya selaku dinas teknis untuk para petani,  maka akan selalu membantu dan memperhatikan kesejahteraan petani, melalui bidang penyuluhan, serta dalam hal penunjang kelengkapan peralatan bagi para petani, dia juga berjanji kalu program cetak sawah tersebut berhasil dan lancar dilaksanakan oleh para petani maka untuk memodahkan para petani saat panen, pihaknya akan memberikan mesin panen karena kelebihan mesin tersebut  dalam satu hektar yang dipanen hanya menunggu 2 jam padi sudah bersih masuk dalam karung dan petani pun sangat terbantu. (andi/metro7)