Barabai — Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tenyata juga menyimpan benda bersejarah. Balai Arkeologi  Banjarmasin menemukan beberapa barang berharga masa lalu dalam kegiatan penggalian benda bersejarah di desa Palajau Kecamatan Pandawan, Senin ((3/6) tadi.
Penggalian benda bersejarah ini akhirnya membuahkan hasil pada hari ke enam. Tim yang terdiri dari tiga orang arkeolog dan satu orang pamong budaya menemukan sejumlah pecahan gerabah, keramik dan uang logam serta benda lainnya.
Hatati, salah seorang arkeolog dari Balai Akeologi Banjarmasin menjelaskan ada tiga titik penggalian yang dilakukan oleh timnya. Yaitu di sektor barat daya dan utara sungai serta satu titik dekat permukiman warga. Penggalian dilakukan dengan kedalaman 40 meter dari permukaan tanah.
“Kami menemukan pecahan mangkok, dan piring keramik Cina serta gerabah. Didekat sungai ditemukan uang logam tahun 1939 bertuliskan Hindia Belanda, serta mata tombak,” ujar Hartati.
Dijelaskannya, penelitian dilakukan di Desa Palajau, karena terdapat masjid bersejarah, yaitu Masjid Keramat yang berdasarkan catatan sejarah dibangun pada abad ke-14.
Penelitian, jelas Hartati sebagai rekonstruksi sejarah berdasarkan temuan benda material. Selanjutnya, akan diteliti sejarah budaya, cara hidup, tingkah laku serta perubahan budayanya lewat identifikasi benda-benda yang terkubur di dalam tanah, maupun permukaan tanah tersebut.
Penggalian yang dilaksanakan selama beberapa hari tersebut juga dibantu oleh warga setempat dan kemudian nantinya akan dibawa ke Balai Arkeologi untuk diteliti.
Desa Palajau memang dikenal dengan masjid bersejarahnya yang merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan. Dari warga hingga pejabat dari berbagai daerah sering melakukan kunjungan ke masjid ini. Warga meyakini masjid itu memiliki sejarah terhadap penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. AdvHumHST