BANJARMASIN, metro7.co.id – Bank Indonesia ada dua kegiatan utama, Sabtu (20/8), yaitu Pengenalan Uang kertas Tahun Emisi 2022 yang sudah diluncurkan Gubernur BI dan Menteri Keuangan RI  sejak 18 Agustus 2022 dan telah berlaku sejak 17 Agustus 2022.

Menurut Kepala Perwakilan BI Kalsel Imam Subarkah, di Kalsel sudah resmi secara simbolis beredar sejak 18 Agustus dengan bentuk penyerahan kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Sedangkan Agenda kedua, kata Imam, Peresmian Kegiatan Kas Keliling Bersama. Bertujuan untuk memudahkan penukaran-penukaran uang, terutama uang kecil ke berbagai daerah, sehingga diharapkan uang yang beredar di Kalsel, baik di Kota maupun daerah-daerah agak terpencil, tingkat kualitasnya bisa terjaga, layak edar, itu yang pihaknya lakukan dengan perbankan tersebut. Yang pada intinya, kegiatan ini adalah penukaran uang sekaligus pengenalan uang tahun emisi baru.

“Kalau uang emisi baru, prinsipnya ada 3M, yang kenapa itu dilakukan penguatan. M yang pertama yaitu Mudah Dikenali. Antar pecahannya mudah dikenali, karena memang desainnya kita lakukan secara berbeda antara pecahan. M yang kedua adalah, menyulitkan untuk dipalsukan, karena penambahan-penambahan keamanan dari uang yang diedarkan. Yang ketiga adalah, memperpanjang durasi atau umur dari uang yang diedarkan dengan teknik cetak,” ungkap Imam.

Sementara itu, Ahmad Fatrya Putra, Direktur Operasional Bank Kalsel mengatakan, pihaknya beserta seluruh Perbankan berkomitmen untuk menyediakan uang dan didukung oleh Bank Indonesia.

“Kegiatan kita tentunya mendukung Bank Indonesia sebagaimana tadi, kalau kita ada kegiatan sosialisasi QRIS, ya nanti kita ajak bersama-sama dengan Bank Indonesia,” bebernya.

Pada kegiatan ini, yang berlangsung hanya satu hari, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalsel menyediakan Uang kertas Tahun Emisi 2022 sebanyak 800 juta rupiah.

Setelah kegiatan itu, Bank Indonesia melakukan Kas Keliling mulai Senin (22/8) sampai Jumat (26/8) Bank Indonesia ke lima pasar tradisional di Banjarmasin dengan menyediakan uang 2 koma 4 triliun rupiah.

Selain mengcover Kalsel, BI Kantor perwakilan Kalsel, jelas Imam Subarkah, juga Kalteng dan jumlah itu akan terus ditambah jumlah uangnya.