TANJUNG, metro7.co.id – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tabalong mengantisipasi penemuan tanaman kecubung di Desa Catur Karya, Kecematan Haruai, Kabupaten Tabalong, baru-baru tadi.

Penemuan tanaman liar tersebut awalnya ditemukan warga setempat dengan tinggi kurang lebih 2 meter dan sudah berbuah, hingga kini tanaman tersebut telah ditindak lanjuti oleh BNNK Tabalong.

“Kami ada menemukan tanaman kecubung ini di Catur Karya, satu saja diarea tersebut disekitrannya tidak ditemukan,” ujar Kepala BNNK Tabalong, AKBP Tukiman, Jumat (19/7).

Penemuan satu tanaman yang diduga tumbuh di alam liar tersebut, lanjut Tukiman langsung di antisipasi agar tidak tumbuh kembang ditengah masyarakat. Karena mengingat efek bahayanya jika dikonsumsi sembarangan.

Dilansir dari halaman Wikipedia bahwa bagian-bagian kecubung, terutama bijinya, mengandung alkaloid yang berefek halusinogen dan menyebabkan kegilaan baik sementara atau permanen. Selain itu juga, biji kecubung dapat memicu paralisis dan kematian.

Mengingat bahayanya tersebut, BNNK Tabalong gencar melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk mengantisipasi tanaman tersebut. Karena takut disalah gunakan.

Selain itu, pihaknya sekarang ini juga gencar menyisipkan bahayanya kecubung ini disetiap kegiatan sosialisasi P4GN, melalui spanduk atau media sosial. Kemudian sosialisasi di desa, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah.

“Tujuannya untuk memberitahukan pada masyarakat bahayanya kecubung jika dikonsumsi,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan tanaman tersebut agar dimusnahkan atau melapor ke pihak desa atau BNNK Tabalong.

“Tanaman kecubung yang ditemukan berbuah itu, kita ambil buat sampel. Sisanya kita musnahkan,” tegasnya.

“Harapan kita masyarakat sama-sama melakukan pencegahan baik dengan dimusnahkan atau dimatikan bagi tanaman ini,” imbaunya. *