BANJARMASIN, metro7.co.id – Selama musim kemarau tahun 2023 lalu telah memicu rentetan bencana, yang berdampak bagi kehidupan masyarakat.

Maka, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya membangun kewaspadaan.

“Pemerintah daerah harus mulai fokus melakukan mitigasi, pencegahan hingga kesiapsiagaan,” kata Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto melalui pesan tertulis, Minggu (23/6).

Jika tidak ada upaya mitigasi, maka musim kemarau bisa memicu sejumlah bencana. Antara lain kekeringan, krisis air bersih, kebakaran lahan dan hutan, juga kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air.

Menurut catatan lembaganya pada 2023 lalu, sebanyak 16 TPA mengalami kebakaran yang cukup besar. “Dan yang terbesar adalah TPA Sarimukti di Bandung Barat, serta TPA Suwung di Bali,” katanya.

Merujuk prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Suharyanto mengatakan bahwa kemarau tahun ini diperkirakan tidak akan sekering kemarau tahun lalu. Meski demikian, hal itu bukan berarti tidak akan ada kemarau panjang.

“Di 2024 ini mungkin tidak sepanas di tahun lalu. Tapi bukan berarti di sini tidak ada kemarau panjang,” ucapnya