Bocah Epilepsi Tewas Tengelam
TANJUNG – Malang bagi Ahmad Jailani alias Amat bin Bakni (alm), bocah 15 tahun yang berdomisili di Garunggung Rt 4 Desa Pasar Batu Kecamatan Muara Uya Tabalong itu harus menghembuskan napas terakhirnya justru dengan cara sangat menyedihkan, ia tenggelam di sungai Ayu saat mandi Selasa (14/10) pukul 16.00 Wita.
Korban awalnya ikut membantu pekerjaan orang tuanya di kebun kawasan Garunggung sejak pagi pukul 08.00 wita, korban bersama ibu nya Maria (50) bersama – sama membersihkan rumput yang ada dikebun, namun setelah itu sekitar jam 11.00 wita, ibu korban melihat korban tidak ada lagi di pondok dan coba mencari disekitar pondok dan kebun, namun tetap tidak ditemukan.
Merasa anaknya tidak kelihatan, lalu ibu korban pulang ke rumah dan menyuruh kakak korban Badariah (20) mencari korban. Sekitar pukul 14.00 wita kakak korban yang panik mendapat kabar dari mama Hatma yang mengatakan ia melihat korban ada mandi – mandi di sungai.
Dengan segera kakak korban mencari korban di sekitar tempat pemandian tersebut. Dibantu beberapa orang, kakak korban terus mencari namun korban tidak juga terlihat setelah di cari tidak ketemu.
Tanpa lelah, kemudian kakak korban mencari kearah aliran sungai, dan sekitar 50 meter menyusuri sungai akhirnya kaka korban melihat celana merah mengapung di air. Dan betapa kagetnya ia setelah dicek ternyata korban dalam keadaan telentang dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Kemudian korban diangkat ke rumah oleh warga.
Kakak korban membenarkan bahwa saat ini adiknya mengidap epilepsi. Diduga kuat penyakit epilepsi yang diderita korban kambuh saat ia berada di sungai, dan tanpa ada yang bisa menolong ahirnya korban meninggal akibat tenggelam di air.
Kejadian tenggelamnya warga Garunggung tersebut di benarkan aparat Kepolisian Polsek Muara Uya, dan menyatakan murni meninggal karna tenggelam tanpa unsur lain. Atas musibah tersebut, jajaran stap dan pimpinan Metro7 turut berbela sungkawa, semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. (metro7/rz)
Korban awalnya ikut membantu pekerjaan orang tuanya di kebun kawasan Garunggung sejak pagi pukul 08.00 wita, korban bersama ibu nya Maria (50) bersama – sama membersihkan rumput yang ada dikebun, namun setelah itu sekitar jam 11.00 wita, ibu korban melihat korban tidak ada lagi di pondok dan coba mencari disekitar pondok dan kebun, namun tetap tidak ditemukan.
Merasa anaknya tidak kelihatan, lalu ibu korban pulang ke rumah dan menyuruh kakak korban Badariah (20) mencari korban. Sekitar pukul 14.00 wita kakak korban yang panik mendapat kabar dari mama Hatma yang mengatakan ia melihat korban ada mandi – mandi di sungai.
Dengan segera kakak korban mencari korban di sekitar tempat pemandian tersebut. Dibantu beberapa orang, kakak korban terus mencari namun korban tidak juga terlihat setelah di cari tidak ketemu.
Tanpa lelah, kemudian kakak korban mencari kearah aliran sungai, dan sekitar 50 meter menyusuri sungai akhirnya kaka korban melihat celana merah mengapung di air. Dan betapa kagetnya ia setelah dicek ternyata korban dalam keadaan telentang dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Kemudian korban diangkat ke rumah oleh warga.
Kakak korban membenarkan bahwa saat ini adiknya mengidap epilepsi. Diduga kuat penyakit epilepsi yang diderita korban kambuh saat ia berada di sungai, dan tanpa ada yang bisa menolong ahirnya korban meninggal akibat tenggelam di air.
Kejadian tenggelamnya warga Garunggung tersebut di benarkan aparat Kepolisian Polsek Muara Uya, dan menyatakan murni meninggal karna tenggelam tanpa unsur lain. Atas musibah tersebut, jajaran stap dan pimpinan Metro7 turut berbela sungkawa, semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. (metro7/rz)
Tinggalkan Balasan