Borneo Economic Forum, Gubernur Kalsel Dukung Pembangunan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
BANJARMASIN, metro7.co.id – Open Ceremony Borneo Economic Forum dilangsungkan di Banjarmasin yang melibatkan federasi/organisasi pengusaha negara-negara di kawasan ASEAN, khususnya yang berbatasan langsung dengan Kalimantan, Selasa (13/8).
Pembukaan acara dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Adi Santoso, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, dan para delegasi dari Singapore Business Federation, National Chamber of Commerce and Industry Malaysia, Kuala Lumpur Business Council, Cambodia Chamber of Commerce), Laos National Chamber of Commerce and Industry, dan lainnya.
Gubernur Sahbirin Noor dalam sambutan tertulis yang dibacakan Adi Santoso, menyambut positif kegiatan diinisiasi jajaran Kadin berskala internasional ini yang diharapkan memberikan arti penting bagi kolaborasi, gagasan dan langkah-langkah strategis terhadap penguatan hubungan ekonomi ASEAN dan Kalimantan.
Pulau Kalimantan memiliki potensi besar untuk lebih berkembang dan lebih disegani masyarakat dunia, salah satunya melalui aspek pertumbuhan ekonomi. Posisi ini semakin diperkuat dengan adanya pembangunan IKN di Kalimantan.
Sebagai gerbang IKN, akan berdampak besar bagi percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Kalimantan Selatan khususnya.
Potensi lokal yang berpeluang menduduki pasar ASEAN diantaranya adalah potensi bahan baku hasil tambang dan kelapa sawit yang ditingkatkan nilainya melalui program hilirsasi industri, dan pariwisata Geopark Meratus yang saat ini sedang dalam proses menuju pengakuan UNESCO.
Gubernur Sahbirin yakin, Kalsel l dengan posisinya sebagai gerbang IKN memiliki peluang besar di kancah ASEAN, dan kesempatan menarik investor terbuka lebar jika pandai memanfaatkan momentum.
Event Borneo Economic Forum salah satunya, mampu memberikan kesempatan untuk membuka akses kolaborasi yang lebih luas dan membangun konsolidasi dengan negara-negara ASEAN di bawah pendampingan KADIN dan Borneo Ekonomi Community.
Untuk itu, Gubernur Sahbirin Noor mendukung segala langkah-langkah strategis yang akan tersusun dalam melalui forum, sepanjang tujuannya mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, kegiatan merupakan kali ketiga digelar BEF yang bertujuan membangun kawasan ekonomi di pulau Kalimantan bersama-sama pemangku kepentingan yang ada.
“Acara ini pun dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di Kalimantan dalam upaya menumbuhkan perdagangan intra-Kalimantan dan menarik investasi asing langsung,” jelasnya.
Pertemuan membahas berbagai hal penting, ujarnya, antara lain terkait IKN, formalisasi Masyarakat Ekonomi Kalimantan (BEC), dan launching pendaftaran minat ke Dagang Borneo Digital Marketplace.
Arsjad Rasjid menjelaskan, IKN akan menjadi ibu kota masa depan Indonesia. Kota baru tersebut akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan HUT ke-79 RI. IKN dirancang menjadi kota inklusif yang hijau dan berkelanjutan.
“Kalimantan adalah pulau terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 24 juta jiwa, terdapat potensi yang signifikan untuk meningkatkan perdagangan di kota-kota di tiga negara yang mendiami pulau tersebut, yaitu di Brunei, Kalimantan, Labuan, Sabah, dan Sarawak,” ungkap Arsjad Rasjid.
Seremonial pembukaan dilakukan dengan pemukulan mayang oleh Staf Ahli Gubernur Kalsel, Adi Santoso Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, Chair Borneo Economic Forum Puan Haslina Taib, dan Ketua Kadin Kalsel Sinta Dewi Lakshmi. Ditutup dengan penyerahan cenderamata oleh Ketua Kadin Kalsel.