BARABAI, metro7.co.id – Bupati HST H Aulia Oktafiandi didampingi Plt Kepala Dinas PUPR Syahidin kembali monitoring ke Desa Pahalatan memastikan penggunaan alat berat Excavator Amphibi, Senin (6/11).

Pemkab HST membeli dua unit Excavator Amphibi melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), ukuran 8 ton dan 20 ton.

Pengadaan dua unit Excavator Amphibi ini merupakan salah satu upaya Pemkab HST dalam mengatasi permasalahan sungai yang selama ini belum bisa dituntaskan, yakni adanya tumpukan sampah kayu yang hanyut terbawa arus banjir hingga menumpuk di bagian hilir sungai, terutama pada wilayah di bagian hilir sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.

Alat berat tersebut sementara difungsikan untuk melakukan pengerukan dan pembersihan sungai, excavator dengan berat 20 ton di Desa Pahalatan, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), dan excavator dengan berat 8 ton di Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan.

Alat berat Excavator Amphibi dengan berat 20 ton itu saat ini difungsikan untuk melakukan pengerukan dan pembersihan daerah aliran Sungai Awang Kandangan di Desa Pahalatan.

Bupati Aulia mengatakan, usai monitoring kerja excavator Amphibi di Desa Kayu Rabah, kali ini pihaknya monitoring kerja excavator amphibi di Desa Pahalatan.

“Tujuan kita untuk mengetahui sejauh mana proses pengerukan daerah aliran Sungai awang kandangan, sehigga hasilnya nanti diharapkan bila terjadi banjir desa Pahalan tidak sampai terendam,” harap Bupati.

“Semoga usaha kita bersama ini betul-betul bisa bermanfaat khusus bagi warga desa Pahalatan supaya jangan terendam lagi desanya,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR, Syahidin mengatakan, dengan menggunakan alat berat tersebut akan mempermudah dalam pembersihan sungai, terutama untuk sungai yang lebar seperti sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.

“Upaya ini diharapkan dapat mempercepat aliran sungai dan mengurangi genangan akibat banjir,” tutupnya.