TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani meninjau objek proyek dan rencana pembangunan di kawasan Jalan Nan Sarunai, Selasa (2/1).

Sasaran peninjauan yang pertama dilakukan terhadap pembangunan pintu gerbang depan Jalan Nan Sarunai di Simpang empat Islamic Center Maburai.

“Pembangunan pintu gerbang tersebut ditargetkan selesai pada akhir Desember 2023, namun karena terkendala mobilisasi material sehingga tertunda ke bulan Januari 2024,” kata Bupati Anang.

Karena tertunda penyelesaian proyek pintu gerbang tersebut, maka kontraktor wajib membayar denda atas keterlambatan penyelesaian pembangunan pintu gerbang sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.

Bupati Tabalong didampingi Ketua DPRD, H Mustafa, Asisten Ekobang, Noor Zain Akhmat Yani, Kepala Disperkimtan, Ervin Siregar, Kepala DPUPR, Wibawa Agung Subrata, Kepala DLH, Slamet Riyadi juga melakukan peninjauan lokasi rencana pembangunan gedung kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan daerah, Kodim 1008/Tabalong dan Polres Tabalong yang juga berlokasi di kawasan Jalan Nan Sarunai.

Menurut Bupati Anang, lokasi lahan pembangunan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dan kantor-kantor unsur pimpinan daerah seperti Kodim 1008/Tabalong, Polres Tabalong yang beberapa bulan lalu telah ditinjau.

“Alhamdulillah lokasinya sudah ditemukan dan sudah diploting dan tinggal menyetelnya dari sisi luasan, Kodim 1008/Tabalong dan Polres Tabalong perlu berapa hektar dan sebagainya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, hal itu butuh proses, tetapi paling tidak APBD 2024 pembebasan lahan sudah bisa dilakukan dan yang terakhir kaitannya kunjungan ke Sekolah An-Nahl.

“Memang kalau kita lihat lokasinya berdekatan sekali dengan hal-hal yang bersumber dengan permasalahan lalu lintas, 4 penjuru dan An-Nahl salah satu penjurunya oleh sebab itu pada saat saya kunjungan ke sekolah An-Nahl dalam rangka kegiatan gemarikan, Ketua Yayasan Ashabul Kahfi mengusulkan untuk dibuatkan jembatan dan hari ini kita tinjau usulan membangun jembatan tersebut, sekaligus sebagai jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di sana,” bebernya.

“Usulannya sangat rasional dan saya sudah menugaskan kepala Dinas PUPR untuk melakukan kajian apakah dibangun jembatan atau dibangun jalan titiknya dimana sehingga ada jalan sekunder, kalau kita asumsikan ini jalan jalan premier maka jalan sekunder dibangun dan akan dilakukan Dinas PUPR,” tutupnya.