BATULICIN, metro7.co.id — Bupati Tanah Bumbu dr. H. M. Zairullah Azhar didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. H. Ambo Sakka dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Samsir menyerahkan penghargaan kepada Desa yang berstatus Mandiri, usai apel gabungan di halaman kantor bupati, Senin (9/1/2023).

“Di Kabupaten Tanah Bumbu, terdapat sebanyak 23 Desa berstatus Mandiri berdasarkan capaian data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022 berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) dari Kemendes PDTT,” kata Samsir.

Desa tersebut diantaranya, Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Tengah, Desa Karang Bintang Kecamatan Karang Bintang, Desa Sejahtera dan Desa Sarigadung Kecamatan Simpang Empat.

Desa Mekar Jaya, Desa Bunati, Desa Banjarsari Desa Bayansari, Desa Karang Indah, Desa Angsana Kecamatan Angsana.

Menurut Samsir, data IDM berbasis SDGs ini merupakan Desa yang mempunyai ketersediaan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur memadai.

Aksesibilitas atau transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan sudah sangat baik.

Sebanyak 23 desa Mandiri tersebut, lanjut Samsir, merupakan desa yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75.

“Dari penghitungan IPD itu, membagi desa dalam tiga kategori yaitu desa mandiri, desa berkembang, dan desa tertinggal. Hasil penghitungan IPD memiliki range nilai 0 hingga 100,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberhasilan Kab. Tanbu ini merupakan kerja keras dan komitmen semua pihak dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadikan beberapa desa berstatus Mandiri .

“Alhmadulillah, atas usaha tersebut Kab. Tanbu mampu mencapai target terbesar se-Kalimantan Selatan,” tutupnya.

Sementara itu, Camat Angsana Liana Hamita, SH merasa bangga dan bersukur, sedikitnya enam desa di wilayahnya mendapat penghargaan Desa Mandiri dari Kementerian Desa.

“Saya harap dengan status desa Mandiri ini perkembangan potensi desanya memberi manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha ekonomi dan budaya berbasis kearifan lokal, dan dapat meningkatkan kemandirian desa,” ungkapnya. ***