Buruh Tabalong Tuntut Kesejahteraan Upah
Tanjung — Ratusan buruh dari perusahaan pertambangan di Tabalong melakukan aksi orasi di Kantor DPRD Tabalong, Rabu (1/5) lalu.
Orasi diawali di kantor dewan, usai melakukan orasi di kantor dewan para buruh melakukan aksi konvoi ke kantor dinas tenaga kerja dan transmigrasi. aksi itu di kawal oleh jajaran Polres Tabalong, Kodim 1008/Tanjung dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengantisipasi adanya tindakan anarkis dari para pekerja.
Dalam orasinya, Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) bidang Kimia, Energi dan Pertambangan (KEP) Fahrian menyatakan para buruh menolak adanya upah murah, menghapus tenaga kerja lepas, serta meminta di bentuknya dewan pengupahan daerah Tabalong.
Dikatakan Fahrian, selama ini upah yang di berikan kepada buruh di Tabalong hanya mengacu pada upah minimum provinsi, karena itu kami meminta pemerintah daerah membentuk dewan pengupahan daerah sehingga upah yang di berikan bisa lebih baik.
Aksi buruh yang di mulai pada pukul 09.00 wita itu diikuti oleh ratusan karyawan tambang sub kontraktor PT Adaro Indonesia, diantaranya PT Sapta Indra Sejati (SIS), PT Bukit Makmur Mandiri (BUMA) dan PT Cahaya Buana Makmur Lestari (CBML).
Salah seorang karyawan PT SIS Roy mengatakan selama ini pihak perusahaan membuat aturan sendiri tanpa mempertimbangkan kesejahteraan pekerjanya seperti pemotongan gaji karena tidak masuk kerja, padahal yang bersangkutan sedang sakit.
Menurut Roy, Pihak manajemen perusahaan seharusnya sadar kalau tanpa pekerja atau buruh maka perusahaan taidak akan bisa jalan, karena itu sudah sewajarnya kesejahteraannya lebih di perhatikan.
Hal senada juga di katakan oleh salah satu buruh yang ikut dalam orasi itu M yusuf, yang mengharapkan bersamaan dengan hari buruh internasional, manajemen perusahaan maupun pemerintah daerah bisa memperjuangkan nasib pekerja.
Menanggapi hal itu Bupati Tabalong didamping moderator Ketua DPRD Drs H Darwin Awi MSi berjanji akan melakukan koordinasi secepatnya dengan pihak-pihak terkait guna menampung aspirasi persatuan buruh untuk disampaikan kepemerintah pusat. (Metro7/ka/Via)
Orasi diawali di kantor dewan, usai melakukan orasi di kantor dewan para buruh melakukan aksi konvoi ke kantor dinas tenaga kerja dan transmigrasi. aksi itu di kawal oleh jajaran Polres Tabalong, Kodim 1008/Tanjung dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengantisipasi adanya tindakan anarkis dari para pekerja.
Dalam orasinya, Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) bidang Kimia, Energi dan Pertambangan (KEP) Fahrian menyatakan para buruh menolak adanya upah murah, menghapus tenaga kerja lepas, serta meminta di bentuknya dewan pengupahan daerah Tabalong.
Dikatakan Fahrian, selama ini upah yang di berikan kepada buruh di Tabalong hanya mengacu pada upah minimum provinsi, karena itu kami meminta pemerintah daerah membentuk dewan pengupahan daerah sehingga upah yang di berikan bisa lebih baik.
Aksi buruh yang di mulai pada pukul 09.00 wita itu diikuti oleh ratusan karyawan tambang sub kontraktor PT Adaro Indonesia, diantaranya PT Sapta Indra Sejati (SIS), PT Bukit Makmur Mandiri (BUMA) dan PT Cahaya Buana Makmur Lestari (CBML).
Salah seorang karyawan PT SIS Roy mengatakan selama ini pihak perusahaan membuat aturan sendiri tanpa mempertimbangkan kesejahteraan pekerjanya seperti pemotongan gaji karena tidak masuk kerja, padahal yang bersangkutan sedang sakit.
Menurut Roy, Pihak manajemen perusahaan seharusnya sadar kalau tanpa pekerja atau buruh maka perusahaan taidak akan bisa jalan, karena itu sudah sewajarnya kesejahteraannya lebih di perhatikan.
Hal senada juga di katakan oleh salah satu buruh yang ikut dalam orasi itu M yusuf, yang mengharapkan bersamaan dengan hari buruh internasional, manajemen perusahaan maupun pemerintah daerah bisa memperjuangkan nasib pekerja.
Menanggapi hal itu Bupati Tabalong didamping moderator Ketua DPRD Drs H Darwin Awi MSi berjanji akan melakukan koordinasi secepatnya dengan pihak-pihak terkait guna menampung aspirasi persatuan buruh untuk disampaikan kepemerintah pusat. (Metro7/ka/Via)
Tinggalkan Balasan