TANJUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong menggelar rapat koordinasi (Rakoor) Percepatan penanganan Vaksinasi Covid-19, seiring pesatnya penyebaran Virus Covid-19 secara nasional termasuk dibeberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.

Rakoor dilaksanakan Rabu (09/02/2022) di Aula Pendopo Bersinar Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak dipimpin langsung Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, dengan melibatkan semua Unsur Forkopimda, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas se Tabalong.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam pengantarnya mengatakan, sama-sama mengetahui, bahwa dalam 2 minggu terakhir ini Covid-19 meningkat, baik secara nasional maupun di tingkat provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.

Oleh sebab itu hari Selasa yang lalu ia bersama-sama Dandim dan Kapolres Tabalong menerima arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, pada kegiatan tersebut diinformasikan tentang pesatnya penyebaran Virus Corona di Indonesia. “Baik Varian baru Omicron maupun Varian sebelumnya,” katanya.

Bupati H Anang juga menyampaikan, bahwa ternyata varian-varian sebelumnya juga masih ada, baik beta, maupun delta dan varian lainnya yang kemudian disusul varian omicron.

Bupati Anang menambahkan sampai dengan kemaren ada 20 orang yang dirawat sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tabalong.

“Jadi, rapat koordinasi hari ini adalah menindak lanjuti arahan Presiden dan arahan Gubernur Kalimantan Selatan,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, H Taufiqurrahman Hamdie memaparkan, evaluasi dari pada perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tabalong.

Menurutnya kalau dilihat data per 8 Februari 2022 sampai kemaren ada penambahan dalam satu hari cukup pesat 9 orang dimana sebelumnya hanya 11 orang yang terkonfirmasi sehingga total 20 orang yang dirawat, kemudian total komulatif terkonfirmasi di Kabupaten Tabalong sudah mencapai 2.250 orang, sembuh 2.180 orang dan yang meninggal 50 orang.

Tabalong juga sudah mengirimkan beberapa sample, namun karena untuk mendeteksi Omicron ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu, jadi hasilnya belum diperoleh konfirmasinya.

“Oleh karena itu apakah di Tabalong sudah ada atau tidak kita masih menunggu hasil data sample yang dikirim ke Banjar Baru,” papar Taufik.

Dalam rakoor ini juga dibahas rencana aksi langkah untuk upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Tabalong termasuk target pencapaian vaksinasi terhadap lansia dan anak.