TANAH BUMBU, metro7.co.id – Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan membuka secara langsung Diseminasi Hasil Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal (PGS-PL) dan Sosialisasi Program “Anakku Sehat dan Cerdas” di Kabupaten Tanah Bumbu oleh Seameo Recfon, Gain dan Mitra Akademis. Bertempat di Digital Live Room Kantor Bupati Tanah Bumbu, Selasa (30/03/2021).

Menurut narasumber dari Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM Undip Semarang, dr. Martha Irene Kartasurya, pengertian stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat kekurangan gizi, sering menderita infeksi dan stimulasi psikososial yang kurang (WHO).

Anak tergolong stunting bila mempunyai tinggi atau panjang badan kurang dari -2 skirt Z TB/U dari median standar baku WHO.

Stunting dialami oleh sepertiga dari anak balita di negara berkembang atau seperempat dari anak balita di dunia.

Stunting mempunyai dampak jangka panjang termasuk peningkatan resiko penyakit dan kematian serta keterlambatan dalam perkembangan psikomotor.

Bupati Tanah Bumbu H. Zairullah Azhar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan H. Rahmat, menyambut baik dan sangat mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada SEAMEO RECFON dengan dilaksanakannya acara Diseminasi Hasil Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal (PGS-PL) dan Sosialisasi Program Anakku Sehat dan Cerdas di Kabupaten Tanah Bumbu.

Berdasarkan Visi Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2021-2024 yakni Membangun Tanah Bumbu Maju, Unggul, Mandiri, Religius dan Demokratis, pada misi 1 yaitu, Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas, Produktif dan ber Akhlak Mulia.

Ini merupakan tidak lanjut dari penyusunan Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal (PGS-PL) oleh SEAMEO RECFON, GAIN dan MITRA AKADEMIK dalam rangka penguatan penurunan stunting pada bayi dan balita di 50 kabupaten Prioritas Stunting di Indonesia yang salah satunya adalah Kabupaten Tanah Bumbu.

Tanah Bumbu telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam percepatan penanganan stunting dengan melibatkan lintas sektor baik dari unsur Pemerintah maupun dari unsur non Pemerintah (swasta).

Berdasarkan data E-PPBGM (Dinas Kesehatan) prevalensi stunting masih menjadi permasalahan dimana pada tahun 2019 sebesar 5,03, pada tahun 2020 meningkat menjadi 6,37 dan tahun 2021 turun menjadi 5,10.

Selain itu, cakupan anak usia PAUD yang bersekolah di PAUD masih sebesar 59,84%, sehingga tahun 2021 ini melalui implementasi PAUD HI atau PAUD terintegrasi dapat memaksimalkan upaya Pemerintah Daerah dalam peningkatan SDM dengan program pendidikan usia dini 1 desa 1 PAUD.

Pemerintah Daerah berkomitmen dalam mendukung kegiatan tersebut, hal ini dibuktikan dengan keterlibatan dan kehadiran berbagai unsur baik Pemerintah, Non Pemerintah pada acara ini, sehingga pencapaian misi terkait SDM Tanah Bumbu semakin maksimal.

Penguatan program promkes, peningkatan Gizi, peningkatan peran Posyandu, program pendidikan usia dini baik melalui PAUD maupun BKB akan menjadi Prioritas daerah.*