KOTABARU, metro7.co.id – Pasar Ramadan yang dihelat untuk memeriahkan Gebyar Ramadan di Siring Laut resmi ditutup. Padahal disana menjual berbagai keperluan.

Ini buntut penolakan para pedagang Pasar Limbur Raya Kotabaru yang tidak menghendaki adanya pedagang yang menjual hasil pabrikan menggelar dagangan di Gebyar Ramadan.

Dimana kehadiran mereka akan menghambat omset penjualan mereka para pedagang pasar Limbur Raya

Penutupan pasar ramadan ini ternyata mendapat respon dari warga. Mereka mengaku menyayangkan dengan ditutupnya pasar ramadhan tersebut.

Menurut warga dengan adanya pasar itu banyak membantu masyarakat dalam memenuhi keperluan berbuka maupun memenuhi kebutuhan menjelang lebaran dan juga meningkatkan perekonomian.

Salah satunya Dewi, warga Singabana menyatakan dengan adanya pasar ramadhan ini dapat menarik minat wisatawan luar untuk berkunjung ke Kotabaru.

“Dengan adanya Pasar Gebyar Ramadan sangat positif dalam meningkatkan UMKM dan perekonomian masyarakat Kotabaru khususnya, sehingga dapat menarik minat wisatawan luar untuk berkunjung ke Kotabaru juga,” ujar Dewi.

“Sangat menyayangkan akan ditutupnya pasar tersebut,” ujarnya

Menurut Mega warga Stagen, kehadiran pasar ramadan ini sangat membantu dia dan sejumlah warga Kotabaru dalam mencari barang dan keperluan.

“Alhamdulillah, dengan adanya pasar ramadan kali ini jadi lebih meriah dan orang-orang juga banyak pilihannya disini. Karena mau lebaran dan sekalian mencari-cari barang, dengan harapan kegiatan ini dilaksanakan terus,” kata Mega

Adapun Ilhamsyah warga Pulau Laut Utara, sangat terkesan dengan adanya pasar ramadan yang dibalut dengan Gebyar Ramadan Kotabaru 2023.

“Sebagai warga Kotabaru, Gebyar Ramadan ini merupakan sesuatu yang memberikan kesan besar khususnya di Bulan Ramadan. Dan baru pertama kali merasakan Gebyar Ramadan,” kata Ilham.

Menurut dia kegiatan ini harus terus dilaksanakan dan lebih meriah lagi.

“Semoga kedepannya, tetap terus bisa dijalankan dan lebih meriah lagi,” tuturnya. ***