BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar memimpin pertemuan/coffee morning jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel, Senin (11/11) di ruang rapat H Aberani Sulaiman, Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru.

Coffee Morning ini diikuti staf ahli, asisten, dan para kepala dinas/biro, direktur rumah sakit, dan para pejabat yang mewakili ini membahas realisasi penyerapan dana APBN/APBD hingga triwulan III tahun anggaran 2024 dan langkah-langkah strategis kedepannya.

Poin penting yang disampaikan pada kesempatan itu, sesuai arahan Gubernur Paman Birin, Roy mengingatkan jajarannya agar melakukan pemangkasan anggaran 30 persen terhadap kegiatan yang kurang tepat, lalu diarahkan kepada hal-hal yang lebih menyentuh kepentingan masyarakat.

Hal ini juga ujar Roy, dalam upaya mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dicontohkan, pemangkasan anggaran untuk perjalanan dinas yang kurang tepat atau mengundang narasumber luar daerah, karena tidak terjadi perputaran uang di daerah dan kurang berdampak pada masyarakat.

“Laksanakan efisiensi anggaran dan tepat sasaran, berdampak langsung terhadap masyarakat,” pesan Roy.

“Untuk pemangkasan 30 persen tolong disampaikan, alasannya apa jika tidak bisa,” ujarnya lagi.

Masih arahan Gubernur Paman Birin, Roy mengajak jajarannya untuk mendukung visi misi Presiden, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming melalui 8 misi (Asta Cita), diantaranya misi mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Kemudian, misi meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. Dan melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Visi lain adalah memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Arahan lain, terkait upaya mendatangkan investor dinilai efektif untuk pertumbuhan perekonomian daerah. Kemudian, potensi energi terbarukan yang perlu dipetakan, sektor pertanian dari hilir ke hulu, wisata Geopark Meratus, wisata religi, dan sebagainya.

Terkait efisiensi dan efektivitas, diingatkan agar tidak perlu membeli mobil dinas baru jika masih bisa dengan cara lain seperti sewa dan sebagainya. Termasuk penggunaan mobil listrik untuk mengurangi pengeluaran anggaran untuk kebutuhan BBM.

“Harus ada yang mengontrol dan melaporkan,” katanya.

Di awal rapat, juga sesuai arahan gubernur, Roy meminta dilakukan koordinasi dengan inspektorat jika ada hal-hal yang meragukan, sehingga tidak bermasalah dengan aturan.

Potensi sumber pendapatan lain, diminta agar dimaksimalkan dengan menghitung secara tepat, termasuk bagi UPTD dan BLUD yang perlu dilakukan evakuasi, dan jika tidak menguntungkan, bisa digabungkan dengan yang lain.

Dalam hal peningkatan pendapatan, dicontohkan seperti pemenuhan kebutuhan air bersih komplek perkantoran, dipasok UPTD Banjarbakula.

Kemudian hal lain yang dianggap penting, membuat penghargaan untuk SKPD agar memberikan penghargaan penggunaan hemat energi, dan sebagainya.

Sementara itu, pada penjelasan realisasi pendapatan daerah disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalsel, Subhan Nor Yaumil.

Dilanjutkan paparan Kepala Bappeda, Ariadi Noor tentang realisasi fisik dan keuangan hingga Oktober 2024 dan perkembangan pembangunan di Kalsel disampaikan oleh biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Gusti Rahmat serta pada Coffee Morning tersebut moderator dipimpin Kepala Biro Organisasi Galuh Tantri Narindra sekaligus membacakan kesimpulan.