TANJUNG – Dalam menjalankan programnya CSR PT.PamaPersada Nusantara disamping selalu bersinergi dengan pemerintah daerah tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang menjadi acuan dan landasan pelaksanaan. Kebijakan itu menjadi dominan dan strategis terutama menyangkut performa perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah. 
Di internal PT.Pama menjadi barometer terhadap kredibilitas CSR Departement terhadap kemampuannya meramu berbagai program dan mengimplementasikannya sebagaimana yang digariskan oleh kebijakan Corporate Social Responsibility.
Dalam kebijakan tersebut dituangkan acuan sebagai berikut :
Menjalankan organisasi khusus “Corporate Social Responsibility” berdasarkan empat pilar utama, yaitu : Strategi, Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan jaringan kerja.
Menjalankan 5 (lima) program terpadu Corporate Social Responsibility yaitu, Pengembangan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Manajemen Pengelolaan Lingkungan
Pendidikan, Peningkatan Keterampilan dan Kursus
Sosial, Budaya, Agama dan Sarana Sosial.
 Hakekatnya, kebijakan tersebut mencoba mengakomodir kebutuhan dan hajat hidup masyarakat. Tentu saja harus dipahami, tidak semua masyarakat kebutuhan dan hajatnya bisa diakomodir, karena keterbatasan-keterbatasan yang ada di CSR PT.Pama.
 Beberapa waktu yang lalu, awak media Metro7 Tanjung menanyakan kepada Rijali selaku Humas PT.Pama, ditanya program apa yang dianggap monomental yang direalisasikan CSR pada tahun 2014? , dijawabnya ada satu yang dianggap monumental yaitu pembangunan SMA di desa Mihu kecamatan Juai Kabupaten Balangan. Setelah sukses membangun komplek Pendidikan di Yayasan Hasbunallah, “kami ingin di setiap Kabupaten area kerja PT.Pama ada lembaga pendidikan yang bangunannya dari program kita,” katanya.
 “Dari pembangunan lembaga pendidikan tersebut ada dua mimpi yang ingin kami wujudkan. Pertama lahirnya generasi yang siap berkompetensi dimasa yang akan datang. Kedua sebagai amal jariah yang Insya Allah tidak terputus selama lembaga tersebut masih difungsikan, meski kita sudah tidak ada dan Pama sudah tidak beroperasi disini lagi,” katanya lagi.
Lalu kembali ditanya apa harapan kepada pemerintah dan masyarakat sekitar? “kepala pemerintah kita berharap agar tetap terciptanya kondisi yang kondusif serta kemitraan yang selama ini terjalin dengan baik tetap terjaga dan ditingkatkan lagi. Kepada masyarakat kita berharap budaya musyawarah, prinsip kekeluargaan dan saling menghargai mari kita kedepankan,” sebutnya.
 “Kami selama ini merasa bersyukur bahwa masyarakat dan teman-teman di area operasional Pama banyak membantu. Meski di beberapa kasus ada perbedaan pendapat istilah orang sekarang perbedaan Visi dan Misi, itu wajar. Prinsipnya tidak ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan asal kita mau duduk bersama, bicara dengan semangat kekeluargaan. Demikian Bapak Rijali mengakhiri pembicaraan,” imbuhnya (metro7/via)