KOTABARU, metro7.co.id – Satuan Polairud, Polres Kotabaru menyerap keluhan para operator speed boat dalam program Jumat Curhat Polres Kotabaru, di Pelabuhan Panjang, Jumat pagi (04/10/2024)

IPDA Fajri Ansya, Paur Subbagdalpers Bag SDM Polres Kotabaru membuka dialog program Jumat Curhat.

Kemudian seorang kepala loket speed boat bernama Rais menanyakan terkait penumpang yang diturunkan di tempat selain loket resmi.

“Bagaimana jika penumpang diturunkan di tempat lain yang bukan loket. Jika terjadi kecelakaan laut, bagaimana tanggung jawab petugas loket,” katanya.

Aiptu Ponco Irawan, PS. Kanitgakkum Satpolairud Polres Kotabaru menanggapi itu, dan menegaskan pentingnya keselamatan penumpang.

“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Setiap penumpang harus naik dan turun di loket yang ditentukan agar bisa dipantau oleh petugas,” ujar Ponco.

“Kami juga akan melakukan sosialisasi kepada operator speed boat mengenai hal ini. Selain itu, penggunaan alat keselamatan seperti pelampung adalah wajib untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Rais juga menyampaikan kekhawatirannya terkait penumpang yang mabuk.

“Jika ada penumpang mabuk yang ingin naik speed boat, apakah tetap diizinkan berangkat,” tanya Rais kembali.

Ponco menyarankan agar penumpang yang mabuk tidak diberangkatkan demi keamanan.

“Sebaiknya penumpang yang mabuk ditinggalkan atau dilaporkan ke pihak Polairud,” ucapnya.

Operator speed boat lain, Daeng Onyeng menanyakan soal persaingan antar operator.

“Jika kami punya penumpang langganan, tapi tiba-tiba diambil oleh operator lain, bagaimana cara menyikapinya,” kata Daeng.

Aiptu Andi Barlansyah menanggapi itu yang menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan saling menghargai sesama operator.

“Persaingan yang sehat antar operator sangat penting agar semua berjalan dengan baik dan adil,” kata Andi.

Kegiatan Jumat Curhat ini ditutup oleh Ipda Indra yang menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi warga agar Pelabuhan Panjang tetap aman dan kondusif