Dana LUEP Segera Dikucurkan
Editor : -
Wilayah liputan : -
Dilihat : 50 kali
Dalam rangka menjaga agar harga gabah tetap stabil, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali akan menyalurkan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM- LUEP).
Kabid Distribusi Pangan, pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten HST, Patoni Zulkarnain, mengatakan dana LUEP ini kembali disalurkan untuk mengendalikan harga gabah atau beras pada tingkat yang layak. Melalui kerjasama dengan LUEP dapat berbentuk koperasi para pengusaha penggilingan padi dan lumbung pangan.
“Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan dan menstabilkan harga jual gabah atau beras petani sesuai PPH terutama saat penawaran melebihi permintaan atau pada saat penawaran di atas normal,” katanya.
Dengan adanya DPM-LUEP yang ditujukan bagi petani dan pengusaha penggilingan padi dalam naungan Gapoktan, dapat mengelola hasil panen dan mengontrol harga. Petani bisa lebih mandiri untuk melakukan proses hasil panen yang terdiri dari pemotongan batang padi, perontokan gabah, pengeringan hingga penggilingan gabah menjadi beras.
Selain itu, Patoni juga menjelaskan tahun 2014 ini diharapkan Gapoktan atau Poktan yang memiliki usaha penggilingan padi dapat memanfaatkan dana LUEP dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan para petani.
“Adapun syarat untuk mendapatkan dana LUEP di antaranya mereka harus berpengalaman dalam jual beli gabah atau beras dan penggunaan dananya, memiliki surat izin usaha penggilingan padi sendiri dan mau bekerjasama dengan Gapoktan,” terangnya.
Besar pinjaman, tambahnya, tergantung pengusaha penggilingan. Yaitu berkisar antara Rp 100-300 juta. Pinjaman dana LUEP harus dikembalikan pada bulan Desember 2014 dengan kata lain mereka menyerahkan agunan sekurang-kurangnya 150 persen dari DPM yang diperolehnya.
“Dengan adanya dana LUEP diharapkan mampu menjamin kelancaran dan pemerataan distribusi pangan terutama gabah atau beras lintas daerah, antar kelompok masyarakat sampai pada tingkat rumah tangga. Sehingga keterjangkauan pangan baik secara fisik maupun ekonomis dapat dinikmati secara berkelanjutan,” harapnya. AdvHumHST
Kabid Distribusi Pangan, pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten HST, Patoni Zulkarnain, mengatakan dana LUEP ini kembali disalurkan untuk mengendalikan harga gabah atau beras pada tingkat yang layak. Melalui kerjasama dengan LUEP dapat berbentuk koperasi para pengusaha penggilingan padi dan lumbung pangan.
“Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan dan menstabilkan harga jual gabah atau beras petani sesuai PPH terutama saat penawaran melebihi permintaan atau pada saat penawaran di atas normal,” katanya.
Dengan adanya DPM-LUEP yang ditujukan bagi petani dan pengusaha penggilingan padi dalam naungan Gapoktan, dapat mengelola hasil panen dan mengontrol harga. Petani bisa lebih mandiri untuk melakukan proses hasil panen yang terdiri dari pemotongan batang padi, perontokan gabah, pengeringan hingga penggilingan gabah menjadi beras.
Selain itu, Patoni juga menjelaskan tahun 2014 ini diharapkan Gapoktan atau Poktan yang memiliki usaha penggilingan padi dapat memanfaatkan dana LUEP dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan para petani.
“Adapun syarat untuk mendapatkan dana LUEP di antaranya mereka harus berpengalaman dalam jual beli gabah atau beras dan penggunaan dananya, memiliki surat izin usaha penggilingan padi sendiri dan mau bekerjasama dengan Gapoktan,” terangnya.
Besar pinjaman, tambahnya, tergantung pengusaha penggilingan. Yaitu berkisar antara Rp 100-300 juta. Pinjaman dana LUEP harus dikembalikan pada bulan Desember 2014 dengan kata lain mereka menyerahkan agunan sekurang-kurangnya 150 persen dari DPM yang diperolehnya.
“Dengan adanya dana LUEP diharapkan mampu menjamin kelancaran dan pemerataan distribusi pangan terutama gabah atau beras lintas daerah, antar kelompok masyarakat sampai pada tingkat rumah tangga. Sehingga keterjangkauan pangan baik secara fisik maupun ekonomis dapat dinikmati secara berkelanjutan,” harapnya. AdvHumHST
Kredit
Tinggalkan Balasan