Danrem 101 Ant, Operasi Gaktib POM TNI Cegah Prajurit Bertindak Arogan
BANJARMASIN, metro7.co.id – Operasi penegakan ketertiban (Gaktib) yang dilakukan oleh satuan POM (Polisi Militer) TNI diwilayah Kalimantan Selatan melibatkan tiga matra yaitu dari POM TNI AD, POM TNI AL dan POM TNI AU menggelar razia gabungan kepada Prajurit TNI dan PNS TNI yang di gelar di Jl. Jend. Sudirman depan Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Jum’at 16 April 2021
Razia gabungan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran Lalulintas yang dilakukan oleh Prajurit TNI dan juga PNS TNI. Obyek razia mulai dari kelengkapan administrasi kendaraan berupa SIM dan STNK, kelengkapan kendaraan, surat ijin keluar kesatrian, Kartu Identitas Prajurit, dan juga kelengkapan lainnya sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh TNI.
Pelaksanaan Operasi Gaktib POM TNI dipimpin langsung oleh Bapak Aspers Panglima TNI Marsda TNI Diyah Yudanardi dan didampingi oleh Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah, Danlanal Banjarmasin, Danlanud Sjamsudin Noor, Dandenpom Vl/2 Banjarmasin, Danpom Lanal Banjarmasin, Dansatpom Lanud Sjamsudin Noor beserta tim Wasev Aspers Panglima TNI.
Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa TNI dituntut untuk terus meningkatkan profesionalitasnya, salah satu ciri dari profesionalitas tersebut adalah disiplin yang tinggi. “Salah satu upaya TNI dalam memelihara kedisiplinan yang tinggi tersebut melalui gelar operasi penegakan ketertiban kepada Prajurit TNI,” sebutnya
Lebih lanjut melalui operasi yang digelar ini, sasarannya adalah tercapainya budaya disiplin dan ketaatan pada aturan di lingkungan TNI yang terus meningkat serta mencegah prajurit bertindak arogan.
“Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Prajurit dan PNS TNI diharapkan dapat menjadi role model atau teladan bagi masyarakat umum terutama dalam tertib berlalulintas,” pungkasnya.
Sementara itu Aspers Panglima TNI Marsda TNI Diyah Yudanardi menyampaikan keprihatinan dan menyayangkan masih adanya Prajurit TNI yang melakukan pelanggaran dan juga melakukan tindakan disersi, mengingat bahwa TNI masih banyak kekurangan personel sehingga menyayangkan apabila adanya prajurit TNI yang melakukan disersi.
Aspers Panglima TNI juga mengharapkan kepada Komandan Satuan untuk memberikan pengarahan kepada bawahan, agar memberikan sosialisasi dan pencerahan agar tidak terjadi lagi disersi. “Dengan mengurangi pelanggaran sekecil apapun,” pungkasnya. ***