Desa Tegalrejo Raih Penghargaan Nasional, Program Kampung Iklim
KOTABARU, metro7.co.id – Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru meraih penghargaan program kampung iklim ( proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Penghargaan diterima oleh Direktur Bumdes Tegalrejo Tri Widodo dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya, saat acara puncak kegiatan Festival Iklim Tahun 2022 di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Turut serta hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotabaru, Maulidiansyah.
Tri Widodo mengatakan penghargaan Proklim merupakan penghargaan yang pertama kali didapatkan oleh Desa Tegalrejo.
“Kedepan mudah-mudahan desa-desa yang lain di Kabupaten Kotabaru ini bisa mendapatkan penghargaan Proklim juga,” kata Widodo
Bupati Kotabaru Sayed Jafar mengatakan dengan adanya penghargaan yang didapatkan dari Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI, merupakan prestasi yang sangat luar biasa.
“Untuk di Kabupaten Kotabaru ini sebenarnya ada dua desa yang kita tunjuk yaitu Desa Sarang Tiung dan Desa Tegalrejo,” ujar Sayed.
“Alhamdulillah semuanya dapat penghargaan, tapi ada istilah tingkatan dan Desa Tegalrejo ini mendapatkan penghargaan Proklim diatas (Level Utama),” imbuhnya.
Ia mengharapkan kedepan dari 198 desa yang ada di Kotabaru bisa melihat prestasi yang didapatkan oleh Desa Tegalrejo dan memetik pelajaran dari keberhasilannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru, Maulidiansyah bersyukur Desa Tegalrejo memperoleh penghargaan tropy Proklim Kategori Utama.
“Sebenarnya kami sudah banyak membina desa, tetapi baru Desa Tegalrejo yang mampu masuk Proklim Utama nasional,” ucapnya.
Dengan diterimanya tropy Proklim oleh Desa Tegalrejo lanjut dia maka secara otomatis juga mendapatkan insentif dari KLHK RI.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan berupaya melahirkan desa-desa Proklim kategori tropy seperti Desa Sarang Tiung, Desa Semayap, Desa Dirgahayu, Desa Gunung Ulin dan desa-desa lainnya yang ada di Kotabaru.
Inilah yang menjadi semangatnya paling tidak semua desa masuk desa Proklim dengan berbagai kriteria.
Harapan dia berdampak kepada persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat seperti banjir, krisis air bersih, kebakaran hutan hingga krisis pangan dan masalah persampahan.
“Jadi desa Proklim ini desa-desa yang sudah mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim seperti pemanasan global serta mampu mengatasi dampak lingkungan yg terjadi.
Ia menambahkan untuk bisa masuk Desa Proklim kategori lestari tidak sulit, semua itu tergantung dari komitmen kepala desa dan masyarakat.
“Saya kira kalau kepala desa dan perangkat desa mempunyai komitmen yang kuat, saya kira 2 tahun bisa. Oleh karena itu mulai tahun 2022, Desa Tegalrejo akan melakukan pembinaan Proklim kepada desa-desa sekitarnya,” katanya.
Jika ingin naik ke Lestari, maka Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir harus bisa membina desa Proklim dan desa tersebut bisa mengikuti tingkat pratama. Proklim bisa mengusulkan sendiri dengan data-data pendukung.
“Kami menghimbau agar desa-desa yang belum membentuk dan melaksanakan Proklim untuk segera membentuk dan segera memememuhi kriteri-kriteria sebuah kampung iklim, tentunya dengan dukungan dan pembinaan kita bersama,” tuntasnya. *