KOTABARU, metro7.co.id – Pjs Bupati Kotabaru M Syarifuddin meminta pengelolaan wisata Gua Lowo, Desa Tegalrejo, Kelumpang Hilir, terus dioptimalkan sebagai salah satu destinasi di Kotabaru. Dengan begitu kata dia perekonomian masyarakat sekitar akan meningkat.

Pernyataan itu disampaikan Syarifuddin saat acara rapat koordinasi (Rakor) Camat se-Kabupaten Kotabaru, di rest area wisata Gua Lowo, Rabu, 2 Desember 2020.

Menurut dia pengembangan wisata secara serius selain perekonomian masyarakat sekitar menggeliat, juga berdampak terhadap pendapatan asli daerah.

“Apalagi, keberadaan wisata Gua Lowo mendapat dukungan serius PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun,” ujar dia.

Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Cipta Pesona juga memberikan apresiasi. Melalui Bumdes, hanya berapa bulan rest area bersantai yang dibalut suasana keasrian alam sekitar terwujud.

“Ini tidak terlepas kebersamaan gotong – royong masyarakat tergabung di pokdarwis memajukan wilayah mereka. Kami juga mengapresiasi PT Indocement, sudah banyak mendukung pengembangannya,” kata Syarifuddin.

Pihak Indocement menyampaikan pengelolaan Gua Lowo sebagai wisata baru dikembangkan pemerintah daerah bersinergi dengan PT Indocement, bertujuan untuk mempromosikan Gua Lowo menjadi wisata alternatif di Kelumpang Hilir.

Management ITP Tarjun, Teguh Iman Basoeki menyebut, langkah ini bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dan konsistensinya dalam pengembangan desa mitra.

“Hal ini tentu harus didukung semua lapisan masyarakat untuk bergerak, berkarya, bersinergi bersama,” kata dia.

Adapun Camat Kelumpang Hilir, Johanuddin, apresiasi dengan PT ITP, mendukung penuh pengembangan Gua Lowo, awalnya hanya biasa, kini menjadi wisata alternatif masyarakat.

“Berkat dukungan penuh perusahaan destinasi ini berkembang pesat karena menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah. Sejak dibuka pada 23 Agustus 2020 lalu oleh Bupati,” kata dia

Tri Widodo penggagas pembangunan wisata Goa Lowo, menyebut di Desa Tegalrejo banyak potensi dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Menurut Tri jika dikelola dengan baik, potensi itu bisa menjadi penguatan ekonomi masyarakat dan sumber PAD yang optimal.

“Selaku pengelola kami menghadirkan kesenian tradisional warga Desa Tegalrejo. Selain diadakannya UKM dan lainnya yang dapat menarik minat wisatawan,” ujar Tri.

Disana kata Tri tersedia beragam wahana untuk pengunjung, antara lain flying fox, outbound, tempat camping, jogging track, kolam renang, dan wahana lain dapat memanjakan para pewisata. *