TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 100 warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti kegiatan penyuluhan sekaligus skrining HIV/Aids dan syhpilis yang digelar oleh petugas kesehatan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung, Rabu, (22/05).

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Lapas Kelas IIB Tanjung Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas Mabu’un.

Kasi Binadik dan Giatja Lapas Tanjung, Abdul Hair mengatakan bahwa pelaksanaan skrining dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan penularan HIV di lingkungan Lapas.

“Skrining ini merupakan upaya penanggulangan sejak dini penyakit HIV pada WBP yang kami lakukan melalui pemeriksaan atau konseling,” ungkap Hair.

Hair juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diawali dengan penyuluhan kesehatan oleh salah satu petugas Puskesmas Tanjung mengenai HIV/AIDS, gejala-gejala penularan hingga antisipasinya.

Para tahanan itu satu persatu diambil sampel darah, termasuk pengecekan melalui Strip Tes HIV/AIDS yang dibawa oleh tim medis.

“Apabila hasil skrining diketahui ada indikasi WBP menderita HIV, maka pihak Lapas akan melakukan pemeriksaan lanjutan, jika ada yang terindikasi, akan dilakukan tes dahak dengan mengirimkan sampel dahak ke laboratorium rumah sakit untuk memastikan apakah WBP yang dicurigai benar sakit HIV atau tidak,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tanjung, Heru Yuswanto mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Puskesmas Mabu’un yang selama ini dengan serius membantu Lapas, ia berharap, kerja sama ini dapat terus ditingkatkan.

“Kegiatan skrining HIV/AIDS merupakan wujud kolaborasi Tim Kesehatan Lapas Tanjung dengan Puskesmas Mabu’un, ini sangat penting, artinya sebagai bentuk kegiatan deteksi dini kesehatan para WBP di Lapas Tanjung,”pungkasnya.