BANJARBARU, metro7.co.id – Data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat karhutla terjadi di enam kabupaten/kota, meliputi Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Balangan, Hulu Sungai Selatan dan Banjar.

Luas karhutla mencapai sekitar 10 hektare kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (12/9).

Daerah yang sering terjadi Karhutla hampir setiap hari adalah kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru merupakan daerah terbanyak Karhutla, bahkan sudah termasuk kategori daerah ring satu dalam penanganan Karhutla dikawasan sekitar Bandara Syamsuddin Noor tersebut.

Menurut Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru, Iwan Riswanto menuturkan, sejauh ini operasional bandara dipantau masih aman daripada gangguan kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan di sekitar areal bandara tersebut.

“Sejauh ini belum ada gangguan kabut asap, dan operasional di bandara pun masih aman juga lancar saja,” kata Iwan, Jumat (13/9).

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, Kalsel saat ini dalam status darurat siaga bencana karhutla dan kekeringan. Kalsel sendiri telah mengusulkan bantuan masing-masing dua helikopter patroli dan water bombing kepada BNPB.

“Helikopter ini akan digunakan untuk pemantauan dan pemadaman karhutla di lokasi yang sulit dijangkau,” jelasnya.

Helikopter Kalsel juga mengusulkan kepada BNPB untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Meski demikian Bambang menegaskan karhutla di Kalsel masih bisa ditangani dan dikendalikan satgas karhutla di lapangan.

Dan Bambang juga mengungkapkan keberhasilan BPBD Kalsel meraih penghargaan pada HUT RRI ke 79 kemarin, atas penilaian produktifitas menyebarluaskan kegiatan penanganan bencana hasil kolaborasi bersama stake holder dan masyarakat.

Juga tingkat kecepatan dalam menyajikan publikasi pemberitaan terkait peristiwa terkini bencana juga terukur dalam melakukan publikasi mitigasi bencana.