PARINGIN, metro7.co.id – Alih fungsi lahan dan pengutangan jumlah lahan merupakan faktor yang berakibat pada penurunan produksi padi di Balangan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan, Rizkianoor Fauzi melalui petugas pendataan, Miati mengatakan produksi padi setiap tahunnya menurun. Bahkan dari 2018 sampai 2022.

Produksi padi di Balangan menurun, diduga lantaran lahan pertanian yang setiap tahunnya turut berkurang.

“Faktor utama penyebab, karena lahan pertanian sekarang ini banyak dimanfaatkan untuk keperluan lainnya,” ujarnya, Rabu (15/5).

Lahan pertanian tersebut dialih fungsikan untuk dijadikan perumahan dan lain sebagainya.

“2018, produksi padi 206.557,8 sedangkan 2019 produksi padi mulai mengalami penurunan yaitu 155.903,61. Penurunan tersebut berlanjut di tahun 2020 186.240, 77, juga di tahun 2021 yang mengalami sedikit kenaikan yaitu 189.010,53. Akan tetapi, kembali mengalami penurunan tahun 2022 yakni 70.164,04,” jelasnya.

Ia menyebut dari delapan kecamatan di Balangan ada tiga kecamatan yang masih memiliki lahan pertanian luas yaitu di Kecamatan Awayan, Lampihong dan Batumandi.

“Sedangkan di daerah pegunungan seperti Kecamatan Juai, Halong dan Tebing Tinggi, mereka biasanya memproduksi padi gogo,” tambahnya.