Diduga Arisan Bodong, Emak-Emak di Tanbu Merugi Hingga 1,3 Milyar
TANAH BUMBU, metro7.co.id – Puluhan orang diduga menjadi korban penipuan jual beli arisan bodong di Kabupaten Tanah Bumbu.
Mayoritas korban dugaan penipuan berkedok jual beli arisan fiktif alias bodong ini adalah emak-emak yang merugi hingga mencapai sekitar Rp 1,3 miliar.
Para korban emak-emak ini rencananya akan melaporkan kasus dugaan penipuan arisan bodong ke Polres Tanah Bumbu setelah pelaku tidak kunjung membagikan hasil arisan kepada anggotanya.
Arisan ini dikelola oleh seorang perempuan yang disebut para korban berinisial RH (pelaku). Total kerugian yang dialami para anggota mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Kerugiannya itu bisa mencapai 1,3 Miliar. Karena masing-masing orang jumlahnya bervariasi, ada yang Rp. 38 juta, Rp 87 juta, Rp 123 juta dan saya sendiri total kerugian yang saya alami mencapai 170 juta,” kata salah satu korban kepada wartawan, Minggu (06/6/2021).
Dia juga menceritakan awal mula pelaku melakukan aksinya untuk mengelabui para korbannya, dia berpura-pura masuk sebagai member arisan yang sudah berjalan dengan normal.
Agar member lain percaya, pelaku juga meminjamkan uang kepada sejumlah member lain untuk dana talangan supaya meyakinkan para korban.
Setelah aksi meminjamkan uang, dari situ pelaku membuka arisan baru yang “dibandari” oleh pelaku. Para member arisan baru nantinya akan dimasukkan dalam grup WhatsApp (WA).
Dari group WA itu, disitulah aksinya dimulai. Dia menawarkan kepada seluruh member, bahwa ada salah satu membernya yang ingin menjual arisannya.
“Otomatis kami percaya sama dia, karena dia bandar. Yang membuat kami percaya, dia juga sering meminjamkan uang kepada member lain,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan bahwa para member yang membeli arisan, sudah menyetorkan sejumlah uang melalui transfer bank ke rekening dan ada juga yang menyetorkan secara tunai kepada pelaku.
Namun, belum semua member mendapatkan hasil arisan, kegiatan itu tiba-tiba disetop sepihak. Ia juga merasa ada yang janggal ketika bandar dan admin keluar dari group WA arisan itu.
“Dari awal bulan ini, kami mencoba mencari bandar. Dicari dikediamannya tidak ada, sampai sekarang tidak dapat dihubungi dan menghilang tidak tau kemana,” tutupnya.*