BANJARMASIN – Berdasarkan data ratio elektrifikasi Pemerintah Propensi Kalsel,  sampai Desember 2015 dari  2.000 desa di wilayah propensi Kalsel ada 75 desa yang belum berlistrik.  Sedangkan ratio desa berlistik hanya mencapai prensentasi 96,25 persen yang angka ini lebih tinggidari ratio desa berlistrik nasional yang hanya 85, 78 persen.  Itu artinya kondisi kelistrikan Kalsel saat ini masih dalam tahap mengkhawatirkan dengan adanya listrik yang sering padam yang hingga sekarang ini masih dalam permasalahan di masyarakat.  Maka dengan demikian permasalahan yang ada menjadi satu kebijakkan dalam mengambil langkah strategis untuk percepatan pembangunan ketenaga listrikkan oleh PT. PLN Kalselteng.
Dinas Pertambangan Dan Energi Kalsel,  Kustono Widodo,  mengatakan,  solusi untuk menambah daya telah ada,  salah satunya yang saat ini dimemanfaatkan potensi energi air hanya di Riam Kanan.  
Dan ada 10 potensi yang dibuat oleh PLTA dengan total daya yang diperkirakan 99,6  meawalt (MW)  YAKNI PLTA Kusam Tanahbumbu,  PLTMH Riam Kiwa Banjar,  PLTMH Muara Kendihin,  HSS,  PLTMH Sampanahan Kotabaru,  PLTMH Gendang Timburu Kotabaru,  PLTMH Haluy Balangan,  PLTMH Pitap 1 dan Pitap 2 HSU,  PLTMH Batangalai HSU dan PLTMH Ayu Tabalong. 
“Namun realisasinya sangat disayangkan tergantung dari pemerintah kabupaten.  Bahkan bukan itu saja,  pemerintah kabupaten harus menyeleksi studi kelayakkan lebih dahulu,” ungkap Kustono Widodo pada jumpa pers Gubernur Kalsel di Gedung Aula PWI Kalsel.
Sementara itu GM PLN Kalselteng  Purnomo,  menjelaskan,  PLN terus mengupayakan melakukan percepatan operasi di Pulau Pisau juga PLTMG Bangkanai yang saat ini menjadi kembadala ketika PLTU Asam-Asam dalam pemeliharaan.  Tentu PLTU Pulau Pisau yang berkapasitas 2 x 60 MU beroperasi,  sistem kelistrikan di Kalselteng akan bisa memasok  daya tak akan sedikit.   Akan tetapi PLTMG Bangkanai yang diharapkan beroperasi dengan kapasitas 155 MW tersebut mengalami permasalahan .  
Di jelaskan Purnomo, dari total  315 tower sudah mulai di bangun untuk membuat jaringan transmisi masih terkendala pembebasan lahan dari masyarakat, namun saat ini proses pendirian tower sudah selesaisebanyak 300 tower.
Dan ada 15 tower yang akan di bangun juga masih terkendala lahan yang ada.  Selain itu pihak PLN Kalselteng melakukan koordinasi dengan dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Barito Utara sebagai pendamping inventarisasi ulang.  Penyelesaian jalur transmisi  tersebut diharapkan akan selesai pada akhir  Mei 2016,  juga pihak PLN yang telah disepakati bersama oleh pihak Kejari,  Polres,  PN dan Bupati.
Ditambahkan Purnomo lagi,  daya listrik PLN Kalselteng dalam kondisi cukup untuk menyuplai konsumsi masyarakat Kalsel.  Juga PLN Kalselteng akan berupaya meningkatkan keandalan jaringan destribusi agar terbebas dari pada gangguan sehingga suplai listrik dapat berlangsung secara kontinyu,  serta PLN PLTU Kalselteng mengupayakan  pemeliharaan PLTU Asam- Asam dengan sistem  Predictive Maintenance sampai PLN Pulau Pisau. (metro7/nrl)