Dinas Sosial Tabalong Dukung Upaya Penurunan Stunting Melalui Batuan Rasda dan PKH
TANJUNG – Metro7.co id – Program prioritas pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dengan sasaran ibu-ibu dan anak balita menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan semua elemen masyarakat.
Begitu pula Dinas Sosial Kabupaten Tabalong mendukung secara tidak langsung program percepatan penurunan stunting di daerah melalui bantuan pangan berupa beras daerah (rasda) dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk peningkatan kemampuan keluarga (family development sessions).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Tabalong, H Rusmadi kepada awak Metro7 di tempat kerjanya, Rabu (5/6).
Ia mengatakan, pihaknya dalam mendukung percepatan penurunan stunting dilakukan dengan program bantuan beras daerah (rasda) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Bantuan rasda yang diberikan terhadap keluarga miskin di Kabupaten Tabalong yang jumlahnya 3.785 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Bantuan diberikan setiap bulannya masing-masing setiap bulan 20 kilogram beras, 12 butir telor bebek, untuk PKH diberikan bantuan yang sama penyaluran bantuan biasanya dilakukan 2 bulan sampai 3 bulan sekali,”terang Rusmadi.
Ditambahkannya Bantuan PKH bervariasi, seperti untuk keluarga miskin lanjut usia, ibu hamil atau anak sekolah dari sekolah TK, SD sampai SMA akan mendapatkan bantuan PKH dengan Jumlah KPM PKH se Tabalong mencapai 4.600 KPM.
“Selain itu ada program bantuan non tunai dalam bentuk uang untuk dibelanjakan bahan pangan sembako dengan besaran Rp.200 ribu per KPM. Jumlah anggota KPM yang menerima se Tabalong mencapai 8.900 lebih, dan ada program bantuan terhadap 120 orang pelaku usaha ekonomi produktif keluarga miskin masing-masing KPM mendapatkan bantuan sebesar RP.5 juta,”imbuhnya.
Rusmadi mengungkapkan anggaran dana yang bersumber dari APBD untuk bantuan rasda tahun 2024 berjumlah Rp.16 miliar, sedangkan dana untuk bantuan PKH bersumber dari dana APBN berjumlah Rp.13 miliar dari catatan tahun lalu, dan untuk bantuan usaha ekonomi produktif sebesar Rp.600 juta.
“Dengan bantuan sosial tersebut pemerintah berharap dapat meningkatkan gizi keluarga, sehingga mengurangi resiko stunting,”tutupnya.