BANJARMASIN, metro7.co.id – Proyek peningkatan drainase dengan panjang 225 meter bernilai Rp 650 juta yang dianggarkan dari APBD Murni tahun 2024 di Kawasan Kampung Melayu yang sudah diselesaikan Dinas PUPR Banjarmasin beberapa waktu yang lalu, hasilnya dinilai warga belum maksimal dan tidak memenuhi apa yang diharapkan warga.

Pasalnya, hasil pada proyek bernilai jutaan tersebut masih belum bisa sepenuhnya mengatasi genangan air jika hujan turun dan air pasang, juga terlihat adanya retakan dibeberapa titik.

Salah seorang warga, Ahmad Nasri menuturkan, pembenahan drainase tersebut tidak maksimal, bahkan terkesan asal asalan pembuatannya.

“Dan proyek peningkatan drainase ini tidak banyak berpengaruh, disebabkan jika kondisi air sungai pasang, atau hujan deras, tetap saja tergenang air. Dan Ia menilai pekerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan hasil anggaran yang ratusan juta itu digelontorkan,” ucapnya.

“Percuma adanya drainase kalau masih tetap aja buntu. Membuang-buang anggaran, kalau sistem bangunannya tidak sesuai peraturan pemerintah yang seharusnya memakai sistem rumah panggung, ternyata tetap diuruk, dan tidak sesuai harapan warga,” tambahnya.

Sementara, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin, Hendra menanggapi kritikan tersebut akan mengingatkan kepada Pemko Banjarmasin agar segala bentuk proyek yang akan dikerjakan harus berasas manfaat dan berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Hendra berjanji akan memastikan pekerjaan proyek berjalan sesuai rencana yang dikerjakan dan pengawasan lebih lanjut akan dilakukan.

“Jika nanti ditemukan penyimpangan atau ketidak efisienan, tentu kami akan mengevaluasi dan memperbaiki,” katanya.

Ia menyebutkan, pihaknya belum memanggil mitra kerja, pihak pelaksanaan proyek, dan mendengarkan langsung masukan dari masyarakat, karena Alat Kelengkapan Dewan (AKD) maupun Komisi Dewan periode 2024-2029 belum terbentuk.

“Dewan selalu berkomitmen memastikan dalam setiap pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran publik harus dikelola dengan baik dan juga harus tepat sasaran,” pungkasnya.