TANJUNG, metro7.co.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tabalong menggelar kegiatan pertemuan dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam rangka koordinasi upaya percepatan penurunan stunting di Aston Tanjung City Hotel, Kamis (30/5)

Kegiatan pertemuan koordinasi tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Tabalong, yang diwakili Kepala Bappeda Litbang, Arianto.

Dalam sambutannya Hamidac mengatakan, stunting merupakan bagian dari The Double Burden of Malnutrition (DBM) yang menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia. DBM mencerminkan adanya beban gizi ganda, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi secara bersamaan di satu wilayah.

“Mengatasi stunting menjadi prioritas pemerintah karena dampaknya yang signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia dimasa depan,”terang Hamida.

Oleh karena itu, lanjutnya, terhadap prevalensi stunting telah masuk sebagai salah satu program prioritas nasional yang harus direalisasikan bersama.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei nasional, Kabupaten Tabalong telah menunjukan perkembangan yang positif dalam menurunkan prevalensi stunting.

Dan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong sebesar 28,2 persen. Angka ini berhasil turun menjadi 19,7 persen pada SSGI Tahun 2022 dan terakhir menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensinya mencapai 18,1 persen.

“ĺni merupakan hasil kerja keras dan sinergi semua pihak,” ujar Hamida.

Ditambahkannya, bahwa pada tahun 2024 prevalensi stunting harus berada dibawah 14 persen, untuk itu perlu bekerja lebih giat dan lebih keras lagi seluruh komponen yang yang terlibat di Kabupaten Tabalong, menguatkan komitmen untuk mencapai target tersebut.

Pada tahun 2023 TPPS Kabupaten Tabalong telah meraih penghargaan sebagai kabupaten dengan kinerja konvergensi terbaik ke-1 di Propinsi Kalimantan Selatan, ini merupakan pengakuan atas kerja keras kita bersama.

Pj Bupati Tabalong juga mengingatkan untuk terus bersama bersinergi dan memiliki komitmen kuat dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Ia juga mengintruksikan seluruh komponen TPPS, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan, untuk tetap aktif dan berkontribusi dalam upaya ini.